Dikabarkan Sebabkan Pembekuan Darah, Vaksin AstraZeneca Belum Didistribusikan
Maxi menyebut, penundaan distribusi vaksin AstraZeneca bersifat sementara. Keputusan selanjutnya menunggu hasil kajian BPOM dan ITAGI soal informasi vaksin Astra Zeneca yang menyebabkan pembekuan darah.
Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pemerintah belum mendistribusikan vaksin Covid-19 AstraZeneca ke daerah. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
"Dua hari lalu (BPOM dan ITAGI) sudah mengadakan rapat dan rapat itu menyarankan kita untuk menunda dulu distribusi vaksin AstraZeneca," katanya dalam konferensi pers, Senin (15/3).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Maxi menyebut, penundaan distribusi vaksin AstraZeneca bersifat sementara. Keputusan selanjutnya menunggu hasil kajian BPOM dan ITAGI soal informasi vaksin Astra Zeneca yang menyebabkan pembekuan darah.
"Kami masih menunggu, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kajian dari BPOM dan ITAGI keluar," ujarnya.
Menurut Maxi, sebetulnya vaksin AstraZeneca aman. Sebab, vaksin buatan Oxford itu sudah mendapat emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari BPOM dan World Health Organization (WHO).
"Memang sudah ada EUA termasuk dari WHO," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, delapan negara Eropa menghentikan sementara penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah adanya laporan pembekuan darah usai vaksinasi. Badan Obat-obatan Eropa (EMA) menyatakan penangguhan tersebut dilakukan sebagai tindakan pencegahan karena belum bisa memastikan hubungan antara vaksin dengan pembekuan darah.
Per 9 Maret, EMA mencatat ada 22 kasus pembekuan darah dari 3 juta orang lebih yang sudah divaksinasi di Wilayah Ekonomi Eropa.
Baca juga:
Kebut Vaksinasi Covid-19, Pemkot Solo Ajukan Tambahan Vaksin ke Pemerintah Pusat
AstraZeneca Klaim Tak Ada Bukti Peningkatan Risiko Penggumpalan Darah
Optimis Pandemi Berakhir Setelah Vaksinasi, Ini Kata Tokoh Agama di Kota Tangerang
Pemkot Tangsel Ungkap Kendala Vaksinasi Covid-19
Pemerintah Jamin Stok Vaksin Covid-19 untuk Lansia dan Pelayan Publik Aman
CEK FAKTA: Hoaks Vaksin Sinovac Dibuat untuk Ayam, Bukan Manusia