Dikejar warga, pengedar uang palsu ceburkan diri dan hilang di Sungai Progo
Berdasarkan kronologi dari Polsek Moyudan, pria itu diduga adalah pengedar uang palsu. Dia memilih menceburkan diri ke sungai karena dikejar oleh warga yang mengetahui jika dirinya pengedar uang palsu dan telah menipu seorang warga.
Seorang pria yang diduga mengedarkan uang palsu di daerah Kecamatan Moyudan, menyeburkan diri di Sungai Progo, Kamis (26/7). Pria yang belum diketahui identitasnya ini memilih menyeburkan diri ke Sungai Progo untuk menyelamatkan diri dari kejaran warga yang memburunya.
Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto mengatakan pihaknya mendapatkan laporan ada seorang pria yang tenggelam di Sungai Progo yang melintasi Dusun Karangkemasan, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman sekitar pukul 13.45 WIB.B
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Apa tujuan utama dari pantun Palembang lucu? Pantun Palembang lucu menjadi sarana hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat, baik dalam situasi formal maupun informal. Melalui kecerdasan kata dan humor yang disajikan dalam pantun, orang dapat mengalami momen-momen riang yang membawa tawa dan keceriaan.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
Berdasarkan kronologi dari Polsek Moyudan, pria itu diduga adalah pengedar uang palsu. Dia memilih menceburkan diri ke sungai karena dikejar oleh warga yang mengetahui jika dirinya pengedar uang palsu dan telah menipu seorang warga.
"Korban sempat lari menggunakan sepeda motor. Kemudian dikejar warga dan karena terdesak, korban menceburkan diri di Sungai Progo. Motor korban masih berada di pinggir Sungai Progo," ujar Pipit, Kamis (26/7).
Pipit menerangkan saat menceburkan diri, korban sempat terlihat meminta tolong kepada para penambang pasir. Namun karena lokasi korban berada di titik dalam, para penambang pasir pun tak ada yang berani menolong.
"Kami (Basarnas DIY) menerjunkan satu tim rescue yang terdiri dari 8 orang dan peralatan water rescue untuk melakukan pencarian. Penyisiran kami lakukan sampai pukul 17.30 WIB dan korban belum berhasil ditemukan," terang Pipit, Kamis (26/7).
Pipit menambahkan tim yang diterjunkan sudah melakukan penyisiran hingga dua kilometer dari lokasi korban menyeburkan diri. Pria itu, sambung Pipit, belum ditemukan tetapi helm yang dipakai oleh korban berhasil ditemukan.
Sedangkan Kapolsek Moyudan, AKP Handiko membenarkan adanya seorang pria yang menceburkan diri ke Sungai Progo. Meskipun demikian dari pencarian bersama dengan Basarnas DIY, korban belum berhasil ditemukan.
"Data belum kami dapatkan karena yang bersangkutan belum diketemukan sampai dengan jelang Maghrib tadi. Diduga memang pengedar uang palsu," ujar Handiko saat dihubungi.
Baca juga:
BI temukan uang palsu di Bangka Belitung
Polisi tangkap 4 sekawan pengedar uang palsu di Solok
Bayar PSK pakai uang palsu, ASN diamankan polisi
BI sebut tidak ada uang palsu yang ditemukan selama periode Lebaran 2018
3 Pengedar uang palsu di Tangerang dibekuk polisi
BI belum terima laporan peredaran uang palsu selama Ramadan 2018