Dikepung asap, ribuan warga Palembang gelar salat minta hujan
Sebagian besar jamaah mengenakan masker. Sebab, kabut asap nampak tebal dan tercium bau menyengat.
Di tengah kepungan kabut asap, ribuan warga Palembang melaksanakan salat istisqa. Harapannya, hujan segera turun dan memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumsel.
Salat istisqa tersebut dipimpin imam besar Masjid Agung Palembang, KH Nawawi Dencik di halaman Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (15/9). Terpantau sebagian besar jamaah mengenakan masker. Sebab, kabut asap nampak tebal dan tercium bau menyengat.
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Dimana letak Kampung Kapitan di Palembang? Letak Kampung Kapitan yang berada di tepi Sungai Musi menjadi sangatlah strategis.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
Sekretaris Daerah Sumsel Mukti Sulaiman mengungkapkan, salat istisqa dilakukan karena kondisi cuaca di provinsi itu semakin parah. Ditambah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan membuat kualitas udara memasuki level berbahaya alias tidak sehat.
"Kita berdoa agar musim kemarau segera berakhir dan kondisi kembali normal," ungkap Mukti, Selasa (15/9).
Menurut dia, sejauh ini banyak langkah yang dilakukan dalam upaya pemadaman api. Di antaranya hujan buatan, water booming, pemadaman darat, dan yang terbaru pengerahan seribu personel TNI/Polri dari Jakarta untuk turun langsung memadamkan api di wilayah itu.
"Semuanya sudah maksimal. Tapi semua itu atas kehendak Allah," ujarnya.
Sementara itu, dalam khutbah yang disampaikan H Abdul Rahman Ramli, mengajak warga Sumsel selalu memanjatkan doa agar Allah SWT segera menurunkan hujannya di Bumi Sriwijaya. Juga melakukan intropeksi diri terhadap apa yang diperbuat mengisi hidup di dunia ini.
"Ini adalah musibah dari Allah karena ulah kita sendiri. Jaga alam ini sebaik-baiknya dan akhirnya alam juga menjaga umat manusia," tegasnya.
Baca juga:
Ribuan warga Riau gelar salat minta hujan di tengah kabut asap
Satu perusahaan jadi tersangka kasus pembakaran hutan dan lahan
Polri akui kesulitan tangani kasus kebakaran hutan
Menko Luhut: Pelaku pembakaran hutan harus ditindak tegas!
Menko Polhukam: Masalah kebakaran sudah sampai tingkat kritis