Dinda Ega, Polwan dari Banten Tak Hanya Jago Tangkap Penjahat Tapi Juga Mengaji
Dinda berpandangan, sebagai anggota Polisi tidak hanya harus bisa menjaga keamanan warga tapi juga harus memahami ajaran agama.
Dinda Ega Erlangga tak hanya dikenal sebagai anggota Polisi Wanita dari kesatuan Kepolisian Daerah (Polda) Banten, tapi juga seorang Hafiz Alquran. Baginya, mengaji sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
Sejak kecil, orangtua Dinda selalu menanamkan kebiasaan mengaji. Dinda sudah khatam Alquran sejak kelas 4 Sekolah Dasar. Tak heran jika kemampuan itu berhasil mengantarkan Dinda menorehkan namanya sebagai Juara 2 Hafiz Quran Tingkat Nasional di Mabes Polri, Juara 3 Hafiz Quran Tingkat Polda Banten.
-
Apa makna dari ucapan selamat hari Kartini? Ucapan Selamat Hari Kartini untuk Wanita Indonesia, Penuh Makna Inspiratif
-
Kapan Hari Kartini dirayakan? Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini yang sarat perjuangan.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Kartini? Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Tak hanya memperingati harinya, namun banyak pula jejak tokoh perempuan itu yang masih dapat dijumpai hingga kini.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Kapan kita memperingati hari Kartini? Setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini, hari yang menghormati perjuangan dan dedikasi Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan dan pendidikan bagi wanita Indonesia.
-
Apa yang dirayakan di Hari Kartini? Puisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
©2021 Merdeka.com
Dinda berpandangan, sebagai anggota Polisi tidak hanya harus bisa menjaga keamanan warga tapi juga harus memahami ajaran agama. "Jangan hanya menangkap (penjahat) saja, mengaji juga bisa," ujarnya.
Wanita yang pernah menjadi juara 1 busana muslimah Provinsi Banten ini kerap diminta oleh aparatur desa di tempat tinggalnya untuk mengajar mengaji di sebuah tempat pendidikan keagamaan.
©2021 Merdeka.com
"Pernah inisiatif ada sekolah agama, saya ikut membantu. Kebetulan di kampung sendiri. Diminta sama kelurahan pas ada kegiatan," katanya.
Dengan rendah hati, wanita yang pernah bercita-cita menjadi pramugari ini tak ingin disebut sebagai hafiz quran. Karena dia tak pernah berniat memenangkan kompetisi hafiz quran. Dia hanya menjadikan mengaji sebagai kebiasaan sejak kecil dan kini menjadi gaya hidupnya.
©2021 Merdeka.com
"Sekarang sudah jadi lifestyle. Saya bukan hafiz, tapi kenapa saya bisa menjadi runner up. Karena tipikal saya, niatnya saya tidak mau memenangkan lomba. Yang saya pikirkan, saya hapal ini ganjarannya lebih besar dari piala," tegasnya.
Baca juga:
Bripda Agustina Untari, Santriwati Gontor Pertama yang Lolos Jadi Polwan
Kessya Aurelia Nabilla, Srikandi Polda Sumsel Jago Smash
Riza Sativa, Kapolsek di Wilayah Sejuta Ormas yang Pernah Bercita-cita Jadi Hakim
Polwan Jago Bela Diri dari Tanah Madura
Polwan Cantik Briptu Hikma Nur Syafaa Kangen Berat Anak Afrika, Kirim Doa Menyentuh