Direktur ATKP Makassar tegaskan tak ada kekerasan dalam kampus
Wayan menjelaskan, mengenai memar di perut korban dan darah segar keluar dari hidung korban diduga karena pengaruh suntikan formalin. Pihaknya siap membantu penyidikan dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
Direktur Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, I Wayan Juliarta menegaskan, tidak ada tindak kekerasan di dalam kampus yang dipimpinnya. Hal ini menyusul pernyataan keberatan pihak keluarga ditandai dengan dilayangkannya surat ke kepolisian yakni Polres Maros, Sulawesi Selatan, mengenai kematian Ari Pratama (20), salah seorang taruna ATKP Makassar karena ada lebam atau memar di perutnya.
"Tidak terjadi tindak kekerasan di dalam kampus. Tidak pernah ada laporan yang masuk soal kekerasan," katanya, Rabu (18/1).
Wayan menjelaskan, mengenai memar di perut korban dan darah segar keluar dari hidung korban diduga karena pengaruh suntikan formalin. Pihaknya siap membantu penyidikan dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
"Saya pikir kalau orang tua korban curiga maka kita juga merasa perlu untuk tahu apa dan bagaimana sampai taruna ini meninggal dunia. Kita siap membantu penyidik memberikan informasi," jelas Wayan.
Ari Pratama adalah salah satu dari 425 taruna diploma 2 yang sementara belajar di kampus ATKP Makassar, sekolah kedinasan yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan itu. Putra daerah asal Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur ini adalah taruna angkatan 2015 tingkat 2 yang sementara menjalani semester tiga.
Sesuai jadwal, sedianya Ari Pratama dan rekan seangkatannya diwisuda September 2017 mendatang namun nasib berkata lain. Ari Pratama keburu meninggal dunia setelah tenggelam di kolam Tirta Yuda dalam kawasan Brigif Linud III TBS/ Kostrad di Kabupaten Maros, 19 November 2016 lalu.
Kini Gunawan, orang tua dari almarhum, baru menyatakan keberatan dan mau tahu penyebab kematian Ari Pratama setelah sebulan lamanya jenazah putranya itu telah dimakamkan di Kabupaten Trenggalek. Pihak keluarga merasa perlu mengungkap kasus itu kembali karena ditemukan adanya lebam atau memar di bagian perut korban yang diduga karena adanya tindak kekerasan di dalam kampus.
-
Bagaimana jejak kaki raksasa di Pingyan terbentuk? Jejak kaki ini memiliki panjang 57 cm, lebar 20 cm, dan kedalaman 3 cm. Jejak kaki ini diperkirakan berasal dari zaman prasejarah dan ditemukan menempel di atas fosil batu.
-
Kapan jejak kaki raksasa ditemukan di Pingyan? Jejak kaki manusia raksasa ini ditemukan oleh sekelompok fotografer pada Agustus 2016, yang memicu spekulasi tentang asal-usul dan kebenaran di balik jejak kaki tersebut.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kapan Danau Masigit mulai mengering? Sudah tiga bulan terakhir lokasi itu tidak digenangi air hingga tanah di dasar danau retak-retak.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Baca juga:
Polisi telusuri kejanggalan kematian taruna ATKP Makassar
Kasus taruna ATKP Makassar tewas, 9 teman korban diperiksa maraton
Misteri luka lebam di jasad taruna ATKP Makassar