Dirkrimsus Polda Metro Jaya sebut Dirdik KPK sosok tidak pernah marah
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan Jayamarta menceritakan sosok Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi, Brigadir Jenderal Aris Budiman. Adi menceritakan Aris tidak pernah marah.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan Jayamarta menceritakan sosok Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi, Brigadir Jenderal Aris Budiman. Adi menceritakan Aris tidak pernah marah.
"Dia orang baik. Jarang saya melihat dia itu marah. Malahan dia tidak pernah lihat dia marah," kata Adi ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (6/9).
Menurut dia, jika Aris marah seperti itu artinya ada salah satu hal yang menyentuh kepada personelnya yaitu terkait harga diri. "Mugkin kalau tuduhan kepada yang bersangkutan masih bisa meredam ya. Tapi kalau tuduhan itu menurut beliau adalah fitnah dan berdampak pada anak dan istrinya, beliau bereaksilah," kata Adi.
Dia menepis, Aris ada kaitannya dengan sosok Jenderal yang sering disebut penyidik senior KPK Novel Baswedan. "Enggak lah, menurut saya. Jauh lah boss. Enggak ada," pungkas dia.
Diketahui sebelumnya, Aris Budiman datang ke DPR untuk menghadap Pansus Angket KPK di DPR. Aris mengungkapkan konflik yang terjadi di internal lembaga antirasuah di hadapan Pansus Angket KPK. Dia menyebut ada kelompok penyidik yang begitu dominan, bahkan melebihi komisioner.
Dia juga menceritakan soal email bernada menyerang dari salah seorang penyidik. Penolakan muncul karena Aris ingin merekrut penyidik dari Polri yang berpangkat AKP dan Kompol. Tidak hanya itu, Aris juga melaporkan penyidik senior KPK Novel Baswedan terkait pencemaran nama baik.
Baca juga:
Polda Metro klaim KPK dukung polisi usut laporan Brigjen Aris
Diperiksa polisi, tiga penyidik KPK didampingi biro hukum KPK
Polisi gali info 2 penyidik KPK tahu email Novel ke Brigjen Aris
Periksa dua penyidik KPK, polisi dalami kasus pencemaran nama baik Aris Budiman
Selain Novel, Brigjen Aris juga buat laporan 3 pemberitaan di media
-
Bagaimana Novel Baswedan mendapatkan informasi tentang keinginan Agus Rahardjo untuk mundur dari KPK? “Tetapi detailnya saya gak tahu, jadi saya waktu itu sedang sakit di Singapura sedang berobat. Ceritanya, tentunya saya tidak langsung ya. Jadi cerita itu saya denger-denger, dari Pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,” ucapnya.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023