Dishub Jabar sebut bus wisata masuk jurang di Sukabumi tak uji kelaikan 2 tahun
Kalau terbukti tidak dilakukan pengecekan, pihak perusahaan akan disanksi. Mulai dari administrasi hingga pidana. "Artinya, sudah empat kali (pemeriksaan bus per enam bulan) ini tidak dilakukan. Lalu, catatan antara mobil dengan KIR Ini berbeda," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Dedi Taufik.
Kecelakaan bus yang menewaskan 21 orang di Sukabumi diduga karena bus yang tak laik jalan. Jika terbukti, pihak perusahaan akan diberikan sanksi tegas.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Dedi Taufik, menyebut bus yang mengalami kecelakaan terindikasi tidak melakukan pemeriksaan kelaikan dalam dua tahun terakhir.
-
Apa yang ditawarkan oleh bus wisata atap terbuka di Jakarta? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Di mana bus Robur beroperasi di Jakarta? Sebelum pensiun, bus Robur melewati beberapa rute di antaranya Grogol-Lapangan Banteng, Jembatan Semanggi-Harmoni-Lapangan Banteng, dan Rawamangun-Salemba-Lapangan Banteng.
-
Di mana bus wisata atap terbuka di Jakarta beroperasi? Bus ini melewati rute IRTI, Balai Kota, Sarinah, Plaza Indonesia, Menara Topaz, Museum Nasional, Pecenongan, Pasar Baru, Juanda/Istiqlal, Monas 1, dan Monas 2.
-
Di mana lokasi kejadian kecelakaan Bus Surya Bali? Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan antara Bus Surya Bali dengan dua truk tronton di Jalan Pantura Pati, Jawa Tengah, di Kecamatan Batangan, Jawa Tengah. Peristiwa ini menyebabkan enam orang tewas.
-
Kapan kecelakaan Bus Surya Bali terjadi? Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan antara Bus Surya Bali dengan dua truk tronton di Jalan Pantura Pati, Jawa Tengah, di Kecamatan Batangan, Jawa Tengah. Peristiwa ini menyebabkan enam orang tewas.
-
Bagaimana cara naik bus wisata atap terbuka di Jakarta? Untuk menaiki bus wisata ini, penumpang hanya perlu datang ke titik atau halte yang disinggahi bus tersebut.
"Asal bus dari Tangerang. Terdaftar di buku induk pengujian tahun 2014. Mobil ini terakhir melakukan pengujian tahun 2016," katanya saat dihubungi, Minggu (9/8).
"Artinya, sudah empat kali (pemeriksaan bus per enam bulan) ini tidak dilakukan. Lalu, catatan antara mobil dengan KIR Ini berbeda," lanjutnya.
Kalau terbukti tidak dilakukan pengecekan, pihak perusahaan akan disanksi. Mulai dari administrasi hingga pidana.
Namun, pembuktian penyebab kecelakaan akan ditentukan berdasarkan hasil di olah TKP. Ada tiga kemungkinan, apakah kecelakaan terjadi karena faktor jalan, faktor kendaraan atau human error.
Hanya saja, Dedi mengklaim, terkait infrastruktur dan kelengkapan jalan sudah dilengkapi sesuai standar. Begitu pula dengan program rutin pemeriksaan berkala ramp check di tempat 'rawan'.
"(Tempat kecelakaan) ini jalan Provinsi Jabar. Kami sudah memasang fasilitas kelengkapan jalan, seperti PJU, marka dan lain-lain di Jalur Cibadak-Sukabumi," ucapnya.
"Ramp check di Jabar dilakukan setiap week end. Di Subang, ke arah Ciwidey, Cianjur kita lakukan, Jagorawi juga sama. Hampir setiap minggu dilakukan di luar pengujian kendaraan bermotor setiap enam bulan yang dilakukan Dishub di kab/kota," jelasnya.
Terpisah, Polres Sukabumi Kabupaten juga masih menyelidiki kelaikan dua bus itu.
"Kami menyelidiki dulu soal dua kecelakaan ini apakah penyebabnya, memang karena kondisi bus sudah tidak layak ataukah memang dari si pengemudinya yang teledor mengendarai. Kini, saya dan jajaran mau olah TKP dulu," kata Kapolres Sukabumi Kabupaten, AKBP Nasriadi, saat dihubungi.
Seperti diketahui, kecelakaan pertama dialami bus milik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) 1010-00, yang terjun ke jurang sedalam 100 meter saat di Tanjakan Cisarakan, Kampung Cisarakan, Desa Buniwangi, Kelurahan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kejadian itu menewaskan satu orang bernama Saeful Bahri dari 20 orang penumpang. Sisanya alami luka, dan juga ada beberapa yang kritis. Mereka hendak berwisata ke Geoparks Ciletuh Pelabuhan Ratu.
Sementara itu pada kecelakaan kedua, bus yang mengangkut para karyawan dealer motor PT Catur Putera Group, Bogor, Jawa Barat, ikut terjun di wilayah Cikadang-Pelabuhan Ratu sedalam 30 meter. Rombongan saat itu ingin berwisata ke Bravo Adventure Camp Kampung Bantar Selang, Cikadang, Sukabumi. Sebanyak 21 orang tewas dan sisanya alami kritis.
Baca juga:
Penumpang tewas bus masuk jurang di Sukabumi total 21 orang, sopir & kenek diburu
Ibu korban bus masuk jurang di Sukabumi berfirasat tak enak saat anaknya pamit
19 Jenazah korban bus masuk jurang Sukabumi dibawa ke Bogor
Dua bus terjun ke jurang tewaskan 23 orang, Polisi sebut lokasi berbahaya dan rawan
Jumlah korban bus masuk jurang di Sukabumi bertambah jadi 23 orang
Dua bus masuk jurang di Cikidang Sukabumi, 17 orang meninggal dunia
Tabrak pilar flyover, bus maut tewaskan lima penumpang