Ditangkap polisi bajak bus kota, 36 siswa SMA mengadu ke KPAI
Para pelajar mengaku sedang dalam perjalanan menuju lapangan futsal sebelum dihentikan polisi.
Diduga terlibat dalam aksi pembajakan bus, 36 siswa SMA Negeri 46 Cipete Blok A, Jakarta Selatan langsung dikeluarkan dari sekolah. Puluhan siswa yang duduk di bangku kelas X dan XI tersebut mengadukan nasibnya kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Kejadian bermula pada 17 Oktober lalu, ketika itu mereka 36 siswa berniat menyewa bus untuk berangkat menuju lapangan futsal di daerah Blok M dekat PTIK, Jakarta Selatan. Tiba-tiba, mereka diberhentikan oleh petugas Polsek Kebayoran baru dan dituduh melakukan pembajakan mobil untuk tawuran.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap ratusan pelajar yang terlibat tawuran? Total ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan. Terlibat Tawuran, Ratusan Pelajar Dikumpulkan di Balai Kota DKI Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Siapa yang diamankan dalam kasus tawuran pelajar ini? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
-
Apa saja bentuk kenakalan remaja yang bisa dilakukan? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Apa modus yang digunakan para pelajar untuk melakukan tawuran? Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
-
Apa yang terjadi pada remaja tersebut? Seorang remaja asal California menjadi fokus penelitian medis terbaru setelah koin logam terjebak secara tegak di antara pita suaranya seperti yang terjadi pada mesin slot.
Pengakuan tersebut diutarakan langsung oleh Eris, siswa kelas XI jurusan IPS. Dia mengaku tidak ada niat untuk membajak bus.
"Kondisi motor juga enggak cukup, ada 36 anak habis itu kita berhentiin bus itu kita bayar bukan ngebajak, tiba-tiba diberhentiin sama polisi. Ya kita bubar dan nyari bus untuk pulang, akhirnya kita naik Kopaja 615, nah pas mau naik kita digiring digiring ke Polsek Kebayoran Baru," ujarnya kepada merdeka.com, di kantor KPAI Jalan Teuku Umar No. 10-12, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Sejak kejadian tersebut, 36 langsung siswa diberhentikan pihak SMAN 46. Pemberhentian itu terhitung 25 Oktober lalu, atas tuduhan melakukan tindakan pembajakan terhadap bus kota.
"Alasannya pihak sekolah kita tawuran padahal kita enggak tawuran, kita mau ngadu main futsal antara kelas X dan XI di daerah Blok M dekat PTIK," tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Reynaldi mengaku belum ada satupun sekolah yang menerimanya kembali. Akibatnya, tidak dapat melanjutkan pelajaran dan hanya bisa beraktivitas di dalam rumah.
"Belum dapat sekolah. Kita kayak di keluarin secara halus, pihak sekolah bilang kalau kita enggak pindah enggak dikasih nilai dan enggak naik kelas" ungkap siswa kelas X IPS tersebut.
(mdk/tyo)