Ditawarkan gaji besar, 3 warga Sukabumi disekap di Malaysia
Penyekapan itu terjadi di sebuah pabrik mie di Selangor, Malaysia.
Tergiur tawaran gaji tinggi, tiga warga Sukabumi, Jawa Barat malah disekap di Malaysia. Penyekapan itu terjadi di daerah Lot496 Sublot 6 Serawak.
Informasi yang dihimpun Antara dari Forum Wanita Sukabumi, laporan yang masuk kepada pihaknya ketiganya ajalah Bu (23), Eg (19) dan Id (23). Mereka tidak bisa pergi dari tempat tersebut karena mendapat ancaman oleh orang yang menyekapnya.
"Ketiganya berangkat dari Sukabumi ke Malaysia diduga melalui jalur ilegal yang tergiur oleh gaji besar yang ditawarkan oleh si calo, namun pihak keluarga tidak ingin memberi tahu secara detail alamat tinggal para korban di Sukabumi khawatir ada ancaman dan keselamatannya terganggu," kata Ketua Forwa Sukabumi, Eli Nurbaeti kepada Antara, Kamis (4/9).
Menurut Elis, dari tiga warga yang disekap itu dua di antaranya adalah berjenis kelami pria dan satu wanita. Sebelum berangkat, informasinya mereka akan dipekerjakan di wilayah Serawak tepatnya di pabrik mie. Namun, sampai saat ini ketiga korban tidak bisa pulang oleh majikannya karena disekap.
Informasi penyekapan ini diterima pihak keluarga setelah salah seorang Eg berhasil menghubungi keluarganya di Sukabumi, bahkan tidak hanya ketiganya saja yang disekap tetapi juga ada yang berasal dari Cianjur, Bogor dan Purwakarta.
"Informasinya ada sembilan orang yang disekap di pabrik mie tersebut, selain tidak mendapatkan gaji mereka juga hidup serba kekurangan dan dilarang keluar pabrik serta kerap mendapatkan penyiksaan jika melawan atau membantah si majikan," tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim mengatakan pihaknya akan segera menindak lanjuti kasus ini dengan cara pemeriksaan langsung ke lapangan,. Jika benar ini kasus ini adalah perdagangan manusia ia meminta pihak keluarga untuk segera melaporkan kasus ini kepada pihaknya untuk mempermudah dalam memberikan bantuan.
"Walaupun ketiga korban diberangkatkan secara ilegal, kami akan berupaya semaksimal mungkin membantu korban untuk segera dipulangkan dengan cara berkoordinasi langsung baik dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia," pungkasnya.
Baca juga:
Majikan penyiksa TKI Erwiana di Hong Kong bantah semua dakwaan
Dilarang hubungi keluarga, calon TKI kabur dari penampungan
Cerita miris Alfiyah, TKW Banyuwangi berbulan-bulan koma
Tak betah di penampungan TKW, Ibu ini kabur & lapor polisi
TKI Banyuwangi yang koma juga diterapi pakai kaset pengajian
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana TKW tersebut menghibur majikannya? TKW berkerudung yang bernama Fitri itu terlihat duduk di samping majikan yang sedang memegangi kepalanya. Ia kemudian menawarkan diri untuk membacakan sholawat.
-
Apa yang sering dilakukan oleh para penambang timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk? Saksi kasus dugaan korupsi timah, Agung Pratama mengungkapkan penambang timah ilegal di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk kerap kembali meski sudah ditertibkan oleh PT Timah maupun aparat penegak hukum (APH)."Pada hari penertiban itu, mereka keluar. Setelah itu kadang beberapa minggu atau beberapa hari masuk lagi," ujar Agung selaku Direktur Operasi dan Produksi PT Timah periode 2020-2021 dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (4/9).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa alasan KWI menolak izin kelola tambang? Karena itu, KWI sepertinya tidak berminat untuk mengambil tawaran tersebut," kata Marthen, melalui keterangan tertulis, dikutip Senin (10/6).