Ditelantarkan orangtua, Dani & 4 saudaranya alami trauma berat
Diduga kelima anak itu sudah lama mendapatkan perlakuan kasar dari kedua orangtuanya.
Dani dan empat saudara kandungnya dalam keadaan mengenaskan saat petugas Jatanras Polda Metro Jaya dan KPAI menjemput mereka dari sebuah rumah di Perumahan Gran Cibubur, Bekasi. Diduga kondisi tertekan lima anak itu karena perlakuan orangtuanya.
"Untuk anak-anak sendiri kami lakukan tindakan darurat pengaman karena anak-anak ini alami depresi cukup dalam dan tidak diberikan makan siang," terang Komisioner KPAI, Erlinda Iswanto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/5).
Dia menduga kekerasan sudah lama dialami anak-anak. Sebab, saat mereka tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi, si ayah tak segan menunjukkan sikap kerasnya.
"Kami dan Kemensos dan Jatanras Polda tidak mendapat izin dari orangtua untuk masuk dan mengevakuasi anak-anak. Kami mendapat perlawanan keras dari ayahnya dan melakukan intimidasi dan ancaman kepada warga," jelasnya.
Setelah kedua orangtua dibawa ke Polda Metro Jaya, kelima anak diamankan di satu tempat yang dipastikannya cukup aman. Dia menegaskan tindakan pemisahan D dan keempat saudaranya dari orangtua mereka sebenarnya cukup berat dilakukan tapi harus mengingat anak-anak itu mengalami trauma psikis atas yang dilakukan orangtuanya.
"Ini suatu dilema yang cukup berat kami lakukan untuk melakukan pemisahan antara anak dan orang tua yang memang tidak mudah. Tapi kalau ada tindakan pelanggaran seperti perlakuan kasar kami akan melakukan pemisahan," terangnya.
Lanjut Erlinda, selain pemisahan, KPAI juga berencana meminta rekomendasi dari Kemensos untuk mengangkat D dan saudaranya menjadi anak negara jika ditemukan lagi alasan untuk mempertahankan mereka kembali diasuh oleh orangtuanya. Tentunya pengangkatan menjadi anak negara itu, kata Erlinda melalui tahap-tahap yang holistik.
"Apabila ada unsur pidana dilakukan orang tua, dan kalau secara holistik didapatkan kesimpulan ternyata orang tua tidak cakap dalam memberikan hak-hak anak, mungkin saatnya negara yang bertindak. Kami juga lakukan koordinasi dengan Kemensos kalau memang dibutuhkan, kita akan memisahkan mereka dan kalau memang ini yang terbaik ya kita ambil jadi anak negara tapi tentunya dengan tahapan yang holistik," papar Erlinda mengenai rencana KPAI tersebut.
Baca juga:
'Dani sudah tiga kali diterlantarkan orangtua di luar rumah'
Bapak terlantarkan anak jebolan S2 dan dosen sekolah teknik
Polisi sebut orangtua perlakukan Dani & 4 anak lainnya kayak hewan
Begini kondisi rumah bocah yang ditelantarkan orang tua di Cibubur
Tiba di Polda Metro Jaya, bapak terlantarkan anak tundukkan kepala
Bapak terlantarkan anak di Cibubur ngaku kerja sebagai intelijen
Warga lihat banyak keanehan di rumah bocah ditelantarkan orangtua
-
Bagaimana orang tua masa prasejarah mengasuh anak mereka? Pada masa prasejarah, kehidupan sering terlihat sederhana. Namun, sekitar 12.000 SM, ketika Neanderthal tengah berakhir dan homo sapiens mulai dominan, keadaan tidak selalu terasa primitif seperti yang kita bayangkan. Pada masa itu, anak-anak tidak menatap layar, melainkan bintang; jika mereka lapar, dan mereka pergi berburu untuk makan. Namun, orang tua pada masa itu harus menghadapi tingkat kematian yang tinggi dan berbagai hewan besar yang berpotensi memangsa mereka.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Apa yang diwariskan oleh anak dari orang tuanya? Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik, tetapi juga sifat-sifat kepribadian yang membentuk dasar dari karakter mereka.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Bagaimana orang tua membantu anak belajar dari kesalahannya? Orangtua dapat membantu anak-anak dalam mencari cara yang konstruktif untuk mendekati kesalahan mereka dengan memodelkan perilaku ini.
-
Bagaimana cara orang tua menunjukkan harapan kepada anak sekolah? Keterlibatan aktif dalam mendukung anak dalam tugas-tugas sekolah, membimbingnya melalui tantangan akademis, dan menanamkan nilai-nilai kesabaran dan ketekunan menjadi landasan yang kokoh dalam memotivasi anak untuk belajar.