Diterjang Air Bah Saat Seberangi Sungai, Ibu dan Anak di Wonogiri Tewas
Dua orang warga Kabupaten Wonogiri ditemukan tewas setelah diterjang air bah saat menyeberangi sungai Desa Selokerto. Kecamatan Girimarto. Kedua korban merupakan ibu dan anak. Sang ibu, Harni (43) warga Dukuh Gondanglegi RT 01 RW ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, di pintu Waduk Gajah Mungkur, Senin (2/11) malam.
Dua orang warga Kabupaten Wonogiri ditemukan tewas setelah diterjang air bah saat menyeberangi sungai Desa Selokerto. Kecamatan Girimarto. Kedua korban merupakan ibu dan anak. Sang ibu, Harni (43) warga Dukuh Gondanglegi RT 01 RW ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, di pintu Waduk Gajah Mungkur, Senin (2/11) malam.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke rumah sakit. Sedangkan anaknya Bimo (6) ditemukan dalam kondisi tewas pada Minggu lalu.
-
Apa yang dihasilkan dari kerajinan limbah kayu jati di Wonogiri? Eko Lukistyanto punya kemampuan unik yang tak banyak dimiliki orang lain, yaitu mengolah limbah kayu jati menjadi produk seni bernilai tinggi.
-
Dimana lokasi persis Kampung Kopen Lama di Wonogiri? Secara administratif kampung itu terletak di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
-
Apa saja wisata populer yang ditawarkan di Wonogiri? Jika Anda berencana mengunjungi Wonogiri, terdapat beberapa objek wisata yang bisa menjadi pilihan destinasi Anda. Wisata di Wonogiri populer seperti Pantai Nampu, Pantai Sembukan, Bukit Cumbri, Air Terjun Girimanik, hingga Puncak Joglo.
-
Apa saja yang menjadi daya tarik alam dari Geopark Wonogiri? Selain menjadi laboratorium alam untuk belajar mengenai pegunungan karst atau kapur, Geopark Wonogiri juga punya daya tarik alam yang eksotis, mulai dari keindahan tebing pantai selatan hingga keberadaan goa-goa yang tersembunyi di antara hamparan perbukitan kapur yang luas.
-
Mengapa Pantai Nampu, Wonogiri menjadi populer? Tak heran Pantai Nampu mampu menarik minat para wisatawan, terutama yang berasal dari dalam negeri, untuk berkunjung ke Wonogiri.
-
Mengapa janin perempuan Wonogiri tersebut mengeras? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
Informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, Harni bersama Bimo hanyut diterjang air bah saat menyeberangi sungai desa setempat, sejak Sabtu pekan lalu.
Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengatakan, pada hari Sabtu (31/10) sekitar pukul 15.30 WIB kedua korban hendak pulang dari sawah. Mereka harus menyeberangi sungai Selokerto untuk bisa sampai ke rumah. Namun saat menyeberangi, sungai yang awalnya dangkal, tiba-tiba datang air bah yang langsung menerjang keduanya.
"Saat itu terjadi hujan lebat, keduanya diterjang air bah Bima sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia hari Minggu. Dan ibunya kita temukan Senin malam pukul 22.00 WIB," ujar Yahya, Selasa (3/11).
Operasi pencarian korban dilakukan dengan mengirimkan 1 tim rescue disertai alut SAR air dipimpin Koordinator Basarnas pos SAR Surakarta Arif Sugiato.
"Operasi tim SAR gabungan kita lakukan dengan metode susur sungai dari tempat kejadian menuju hilir,” kata Arif.
Kondisi sungai Selokerto yang berbatu, berkelok dan cuaca hujan menjadi kendala tim SAR gabungan dalam pencarian. Namun setelah 3 hari pencarian, korban bisa ditemukan.
"Setelah upaya pencarian selama 3 hari korban berhasil ditemukan di DAM pintu Waduk Gajah Mungkur. Jarak dari tempat kejadian kurang lebih 37 kilometer. Jenazah dibawa ke RSUD Wonogiri" imbuh Yahya.
"Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan tim SAR gabungan kembali kesatuannya masing- masing" tutupnya.
Baca juga:
Waspadai Banjir dan Tanah Longsor di Jawa Timur, BNPB Imbau Masyarakat Lakukan Ini
Tanggul Sungai di Pati Jebol, Padi Siap Panen Terendam
Banjir Terjang Pasuruan, 6.379 KK Terdampak
BMKG Sebut 76 Kecamatan di Sumatera Selatan Berpotensi Banjir
BPBD Banten Ingatkan Warga Lebak Waspada Banjir dan Longsor