Ditinggal Salat Idulfitri, 4 Warung di Kupang Dilalap Api, Diduga Lupa Matikan Kompor
Saat kebakaran terjadi, semua pemilik warung sedang melaksanakan salat Idulfitri di Masjid Oesapa.
Empat rumah semi permanen yang digunakan untuk menjual sembako di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ludes dilalap api, Sabtu (22/4).
Saat kebakaran terjadi, semua pemilik warung sedang melaksanakan salat Idulfitri di Masjid Oesapa.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
"Awalnya asap mengepul, saya kira tetangga sedang membakar sampah, tapi selang dua menit begitu, ternyata kebakaran sehingga empat bangunan itu ludes semua," kata warga setempat bernama Lala.
Empat bangunan semi permanen yang terbakar tersebut adalah, satu warung berjualan pakaian bekas, dua warung berjualan aneka minuman, sembako, dan cemilan, serta satu bangunan potong rambut.
"Api semakin menyebar saya langsung menghubungi pemilik pangkas rambut untuk memberitahukan kejadiannya, sehingga sesaat kemudian dia datang tapi tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Lala mengungkapkan, kebakaran itu dimulai dari warung penjual pakaian rombengan. Kemudian menyebar ke warung sembako milik Budi. Sesaat kemudian semua warung di sekitarnya llokludes terbakar.
"Mulanya kami lihat asap dari dalam warung pakaian rombengan. Kami yang ada di sekitaran lokasi, semua panik karena api semakin menyebar," ungkapnya.
Diduga Lupa Matikan Kompor
Saat kejadian itu salah satu pemilik warung bernama Budi sedang salat id di Oesapa, Kota Kupang sehingga tidak mengetahui kebakaran yang meludeskan warungnya.
"Kalau Budi punya itu api menyebar dari dalam rumah karena sebelum kejadian, Budi bersama keluarganya pergi salat sehingga warung tidak ada yang jaga," katanya.
Sedangkan warga lainnya bernama Marten (65) menduga pemilik warung atas nama Budi tidak sempat mematikan kompornya saat hendak pergi salat id, karena api mulai menyebar dari dalam rumah Budi.
"Tapi ini kita belum tahu jelas penyebab utamanya seperti apa. Yang jelas itu di belakang warung Budi itu sampah plastik dan dedaunan kering cukup banyak," katanya.
Pulang sholat Budi hanya bisa menangis ketika melihat warung miliknya hangus terbakar bersama uang tabungannya berjumlah Rp50 juta dalam brankas. Akibat kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta lebih.
(mdk/noe)