Ditipu biro perjalanan, 32 calon jemaah haji batal berangkat
Mereka akan menuntut pengembalian dana dan menempuh jalur hukum.
32 Calon jemaah haji gagal berangkat akibat ditipu oleh biro perjalanan haji KJL Tour. Padahal, harusnya para calon jemaah sudah berangkat namun ternyata dibatalkan. Bahkan, sampai hari ini rencananya pihak KJL hanya ingin memberangkatkan 10 orang.
"32 orang yang mau diberangkatkan cuman 10 orang. Dan semuanya laki-laki, sedangkan saya membawa ibu mertua, kakak kandung saya dan istri saya," jelas salah satu calon jemaah Ibnu Basori ketika ditemui merdeka.com di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10).
Ibnu memilih KJL sebagai biro perjalanan haji karena mereka memasang iklan di beberapa media cetak. Bahkan, ketika dihampiri ke kantornya yang berada di Thamrin City lantai 1, biro tersebut menjanjikan dapat memberangkatkan tahun ini dan jemaah dari daerah lain.
"Kantornya berada di Thamrin City lantai 1. Saat itu Februari tahun ini. Saat itu saya mencari KJL. Mereka bisa memberangkatkan tahun ini dan bisa mengajak keluarga dari daerah," ungkap Ibnu.
Untuk biaya keberangkatan, Ibnu merogoh kocek USD 7.200 untuk setiap orangnya. Selain itu, ada calon jemaah dari Banjarmasin yang harus mengeluarkan biaya lebih banyak yaitu USD 10.000.
"Kebetulan saya sesuai dengan iklan USD 7.200 per-orang. Saya bayar lewat transfer untuk empat orang bersama saudara saya. Tapi ada yang lebih ada yang sampai USD 10.000 jemaah dari Banjarmasin," kata Ibnu.
Keganjilan ini akhirnya terbongkar setelah 32 calon jemaah itu mendengarkan pernyataan dari Departemen Agama yang mengatakan airport tertutup untuk haji tanggal 9 Oktober 2013, jam 00.00 WIB.
"Saya dapat kabar Depag mengatakan airport tertutup untuk haji tanggal 9 jam 24.00 WIB. Harusnya tanggal 8 berangkat, tapi ngga jadi. Tidak tau alasannya. Ditanyai mereka tidak mau menjawab secara lugas," jelasnya.
Jemaah lain dari Solo, Lasiyem mengatakan akan meminta pertanggungjawaban Biro haji KJL. Mereka akan menuntut pengembalian dana dan menempuh jalur hukum.
"Ini harus diselesaikan secara tuntas. Pertama harus kembalikan dahulu dan jalur hukum akan kami tempuh. Apapun jalannya saya akan tempuh. Kerugiannya bukan hanya materi saja. Non materi yang lebih penting," pungkasnya.