DKI belum bayar, uang bau sampah Bantargebang akan ditalangi Pemkot Bekasi
Ketua LPM Kelurahan Ciketing Udik, Tajiri mengatakan, warga memberikan tenggat hingga awal pekan depan agar pemerintah memberikan kejelasan perihal pencairan dana kompensasi bau sampah TPST Bantargebang.
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana menalangi pembayaran uang kompensasi bau sampah bagi belasan ribu keluarga di sekitar TPST Bantargebang. Sebenarnya uang kompensasi tersebut merupakan kewajiban Pemprov DKI Jakarta, namun hingga kini belum dibayar.
Asisten Daerah III Pemerintah Kota Bekasi, Dadang Hidayat mengatakan, penyebab terjadinya keterlambatan karena pihaknya tengah menyelesaikan proses perbaikan proposal dan surat pertanggungjawaban penggunaan dana hibah tahun lalu.
-
Bagaimana cara petugas membersihkan tumpukan sampah di Kota Jogja? Pada Senin pagi (9/10), seperti terlihat pada akun Instagram @merapi_uncover, tampak beberapa petugas kebersihan sedang membersihkan sampah-sampah yang menumpuk. Mereka juga membawa satu unit truk untuk memindahkan sampah-sampah tersebut ke dalam truk.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kenapa Jogja sekarang darurat sampah? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan masih ditutup dan akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
-
Kenapa Bingka Kentang Khas Banjar begitu istimewa? Penggunaan bahan-bahan lokal yang melimpah seperti kelapa, tepung beras, gula merah, dan santan menjadi ciri khas utama dari Bingka Banjar yang membuatnya begitu istimewa.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
"Agar tidak terjadi keterlambatan, kami akan menalanginya dulu menggunakan dana APBD Kota Bekasi, mudah-mudahan Jumat ini bisa disalurkan kepada warga penerima kompensasi," ujarnya di Bekasi, Kamis (17/5).
Pada Rabu (16/5) puluhan warga di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, mendatangi kantor pengelola tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang di sekitar TPST tersebut. Mereka menuntut agar uang kompensasi bau sampah segera dicairkan senilai Rp 600 ribu per keluarga.
Ketua LPM Kelurahan Ciketing Udik, Tajiri mengatakan, warga memberikan tenggat hingga awal pekan depan agar pemerintah memberikan kejelasan perihal pencairan dana kompensasi bau sampah TPST Bantargebang.
"Kalau sampai Senin (pekan depan) belum cair, otomatis warga akan menutup pintu gerbang TPST Bantargebang," kata Tajiri.
Ia mengatakan, sajauh ini warga di sana sudah legowo daerahnya dipakai untuk menampung sampah produksi warga DKI Jakarta. Saban hari, volume sampah yang masuk mencapai 7000 ton. Kini area seluas 110 hektar tersebut dipenuhi sampah dengan ketinggian mencapai 40 meter lebih.
"Kami hanya meminta hak, sebagai resiko berada di antara TPST. Warga tidak mau tahu teknis pencairan, yang penting dana itu cair tepat waktu," ujarnya.
Dana kompensasi bau sampah yang belum cair periode Januari, Februari, dan Maret senilai Rp 600 ribu. Seharusnya dana tersebut dibayarkan oleh pemerintah pada awal triwulan kedua atau awal April. Namun, sampai pertengahan Mei belum juga cair.
Baca juga:
Uang bau sampah tak kunjung cair, warga Bantargebang geruduk kantor pengelola
Warga area TPST Bantargebang protes dana kompensasi bau sampah belum cair
Dikunjungi Kang Emil, warga Bantargebang curhat Pemprov DKI belum bayar uang bau
Kunjungi TPST Bantargebang, Ridwan Kamil sebut kondisinya sudah kritis
DKI gelontorkan Rp 900 M olah sampah termal
BPPT bangun tempat pengolah sampah di TPST Bantargebang