DPR akui lokasi penyanderaan 10 WNI oleh Abu Sayyaf daerah rawan
Mereka sulit di kontrol oleh angkatan perang Filipina.
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, lokasi penyanderaan 10 WNI oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina merupakan daerah rawan. Wilayah sekitar laut Sulawesi sampai dengan pantai Cotabato Mindano Selatan merupakan daerah rawan dari kegiatan penyelundupan dan perampokan.
"Di sekitar wilayah Mindanao itu memang banyak faksi-faksi perjuangan seperti kelompok National People Army di bagian utara, sempalan faksi komunis, MNLF (Moro National Liberation Front), kemudian muncul MILF (Moro Islamic Liberation Front) dan juga ada kelompok bersenjata Abu Sayyaf," ujar Hasanuddin saat dihubungi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Dia menambahkan, semua kelompok ini punya teritorial masing-masing dengan tujuan sendiri-sendiri. Mereka juga sulit di kontrol oleh angkatan perang Filipina.
"Untuk pencarian dan penyelamatan ke 10 WNI tersebut, disarankan agar pemerintah melakukan upaya lain. Melalui mendekatan lunak lewat kordinasi dengan aparat intelejen setempat atau melalui tokoh warga negara Indonesia yang sudah tahunan berada di wilayah tersebut sebagai pelintas tradisional," terang politisi PDIP tersebut.
Sebelumnya diketahui, sepuluh WNI awak kapal pandhu brahma 12 dikabarkan disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina. Mereka meminta tebusan sebanyak 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar.
Baca juga:
10 WNI disandera di Filipina, Komisi I minta Kemenlu bergerak cepat
10 WNI disandera, Ketua DPR sebut RI punya pengalaman operasi Woyla
TNI & Polri dikerahkan tangkap kelompok Abu Sayyaf penyandera 10 WNI
Pemerintah diminta utamakan keselamatan WNI yang diculik Abu Sayyaf
Ketua DPR soal WNI disandera: Masa negara takut pada terorisme?