DPR Bakal Tanya Implementasi Food Estate
DPR akan juga menanyakan masalah anggaran proyek-proyek prioritas.
DPR akan juga menanyakan masalah anggaran proyek-proyek prioritas.
DPR Bakal Tanya Implementasi Food Estate
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, DPR akan menanyakan implementasi lumbung pangan atau food estate kebijakan Presiden Joko Widodo. Melalui Komisi IV, DPR akan mengkritisi proyek yang digarap oleh Menhan Prabowo Subianto.
- PKB Pertanyakan Motif PDIP Kritik Food Estate: Kenapa Baru Sekarang?
- PDIP Kritik Food Estate yang Digarap Prabowo, Gerindra Ibaratkan Koalisi seperti Kendaraan
- PDIP Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan, Gerindra: Tidak Benar, Itu Solusi ke Depan
- PDIP Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan, Prabowo: Yang Bener?
"Nanti kita tanyakan implementasi di lapangannya pada komisi IV, dan tentu saja kepada pemerintah, karena tentu saja. DPR itu hanya untuk pengawasan, yang melaksanakan adalah pemerintah," ujar Puan di DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8).
DPR akan juga menanyakan masalah anggaran proyek-proyek prioritas. Termasuk program food estate tersebut. Puan mengatakan, pemerintah punya komitmen untuk menyelesaikan proyek strategis nasional sebelum 2024 berakhir.
"Karena memang pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan proyek strategis pemerintah sebelum tahun 2024 itu berakhir. Jadi itu yang akan kami tanyakan," ujar Ketua DPP PDIP ini.
DPR akan meminta pemerintah menjelaskan proyek strategis tersebut mana saja yang menjadi prioritas untuk diselesaikan sampai 2024. Karena saat ini anggarannya sudah keluar.
"Proyek-proyek mana saja yang strategis yang menjadi prioritas utama untuk diselesaikan, karena anggarannya sudah keluar," ujar Puan.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengungkap, sejak awal komisi pertanian DPR telah merekomendasikan kepada pemerintah untuk tidak melanjutkan program lumbung pangan atau food estate yang digarap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Karena perencanaannya terlalu prematur.
Ketua DPP PKB ini menuturkan, kebijakan food estate tidak memiliki kajian yang layak. Kata Daniel, program tersebut hanya dikerjakan dengan semangat.
"Food estate itu dari awal memang perencanaannya sudah prematur, ya kan. Tanpa kajian yang layak, lalu dikerjakan dengan, hanya dengan semangat," ujar Daniel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
"Tetapi tidak melihat kondisi, tidak melihat kemampuan, menganggarkan tapi semuanya sia-sia," sambungnya. Komisi IV sudah merekomendasikan supaya program food estate dihentikan sampai ada kajian yang matang. Apalagi terlihat potensi kegagalan yang besar. "(Rekomendasi) dari awal dihentikan, dari awal dihentikan sampai adanya kajian yang layak," ujar Daniel. "Kita sudah dari awal kok. Dan kita melihat indikasinya kuat untuk gagal," imbuhnya.
Daniel menyebut Komisi IV sudah berkali-kali mengingatkan pemerintah. Tetapi program food estate itu terus dijalankan. Menurutnya, tidak ada perkembangan yang positif dari program tersebut.
"Enggak ada. Selalu pemerintah saat itu, Kementerian Pertanian, siapa saja yang terlibat ya, itu selalu berargumen baik, baik, baik," kata Daniel.