DPR minta alutsista sesuai kebutuhan agar tak cuma jadi pajangan
DPR mendukung pengadaan pesawat tipe Amfibi jika memang dibutuhkan TNI AU.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI AU Agus Supriatna membutuhkan minimal empat pesawat untuk mengawasi wilayah laut Indonesia. TNI AU membutuhkan satu skuadron pesawat yang berjumlah 12 hingga 16 alutsista udara.
Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra mendukung pengadaan pesawat tipe Amfibi jika memang dibutuhkan TNI AU untuk memaksimalkan peran dan tugasnya.
-
Apa saja alutsista baru yang diterima TNI AU untuk menambah kekuatan pertahanan? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Kapan Sesko TNI AU resmi didirikan? Seskoau resmi didirikan pada tanggal 1 Agustus 1963.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
"Kalau itu bukan dari user (TNI), komisi akan tanya untuk apa. Karena tentara itu dilengkapi untuk melengkapi tugasnya," kata Supiadin, di Klub Eksekutif Persada Halim PerdanaKusuma Jakarta Timur, Senin (25/4).
Supiadin menegaskan, pengadaan alutsista harus sesuai kebutuhan untuk mengamankan wilayah kedaulatan Indonesia. "Jadi kalau alutsista yang diberikan tidak memperlancar kebutuhan tugasnya, ya sulit. Bisa-bisa alat itu hanya jadi aksesoris di satuan itu," kata dia.
Sebagai bentuk dukungan, DPR akan menggelar rapat bersama panglima TNI, Kementerian Pertahanan, serta para kepala staf angkatan.
"Kita ada raker dulu dengan panglima TNI, Kemhan, dengan para kepala staf angkatan. Dari Raker itu kita bahas. Kalau berdasarkan pertimbangan itu dibutuhkan ya kita dukung, nanti kita usulkan ke badan anggaran," ucapnya.
Baca juga:
Kasau mengaku butuh empat pesawat untuk awasi wilayah laut
Kasau akui belum optimal awasi wilayah laut
Rusia sebut Indonesia akan borong 18 Sukhoi Su-35 & kapal selam
Kebijakan pertahanan RI diarahkan berbasis teknologi
Ingin tahu kekuatan alutsista, Komisi I DPR akan kunjungi Mabes TNI
Iran ingin jalin kerja sama pertahanan lebih erat dengan TNI