DPR: Polisi Terlibat Jaringan Narkoba Freddy Pratama Enggak Mungkin Main Sendirian!
Polri tengah membongkar jaringan narkoba Ferdy Pratama. Salah satu yang ditangkap adalah mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami
Polri tengah membongkar jaringan narkoba Ferdy Pratama
DPR: Polisi Terlibat Jaringan Narkoba Freddy Pratama Enggak Mungkin Main Sendirian!
Polri tengah membongkar jaringan narkoba Ferdy Pratama. Salah satu yang ditangkap adalah mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami.
Andri telah dipecat tidak hormat dari Polri. Andri terbukti menerima aliran dana sebesar Rp1,3 miliar dari jaringan narkoba Fredy Pratama.
Dana itu diterimanya untuk memuluskan penyelundupan narkoba di Pelabuhan Bakeuheuni.
- Blak-blakan AKP Andri Gustami Masuk Sindikat Narkoba Fredy Pratama: Sering Menangkap Tak Diberi Penghargaan
- 2 Polisi di Makassar Diduga Terlibat Jaringan Fredy Pratama, Pelantikan jadi Perwira Ditunda
- Ini Profil Polisi Berpangkat Balok 3 di Pundak yang Bikin Jenderal Sigit Meradang
- Perwira Polri jadi Kurir Narkoba Fredy Pratama, Kapolri Jenderal Sigit: Risikonya Kita Pecat!
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan, dengan menimbang perbuatan Andri, ganjaran hukum berat pasti telah menantinya.
“Ini jelas sangat tidak masuk akal. Bagaimana ceritanya seorang kasat narkoba, yang harusnya berantas narkoba di barisan paling depan, justru memanfaatkan posisinya bekerja sama dengan bandar narkoba kelas kakap?” kata Sahroni dalam keterangan, Selasa (24/10).
Sahroni meyakini, AKP Andri tidak main seorang diri. Apalagi, duit suap yang diterima oknum polisi tersebut terbilang sangat besar.
“Rusak sudah moral dan integritasnya. Ditambah dengan duit sebesar ini, enggak mungkin dia main sendirian,” ujar Sahroni.
Sahroni pun turut menanggapi terkait upaya pengajuan banding yang dilakukan oleh mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan tersebut.
Menurut Sahroni, hal tersebut merupakan hak yang bersangkutan. Namun di sisi lain, dirinya juga meyakini, upaya tersebut tidak akan membuahkan hasil apapun.
“Lagian sudah tidak kredibel seperti itu buat apa dipertahankan, hukum berat kalau perlu. Juga polisi harus terus dalami peran yang bersangkutan dalam jaringan Fredy Pratama, saya curiga dia juga ‘berkomplot’ dengan oknum-oknum lainnya,” tambah Sahroni.
Terakhir, Sahroni ingin Polri terus mempertahankan sikap tegasnya terhadap para oknum-oknum di internal. Harapannya, langkah tersebut dapat menjadi efek penggentar bagi jajaran lainnya yang mempunyai niat tidak baik.
“Sikap tegas Polri ini juga harus terus dipertahankan, biar jadi peringatan keras bagi para jajaran di internal yang mau coba-coba,” pungkas Sahroni.