DPR Ungkap Kondisi Lapas Salemba usai 7 Tahanan Kabur: Penuh Sesak dan Tidak Layak
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya membongkar kondisi Rutan Kelas I Salemba usai inspeksi mendadak (sidak).
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya membongkar kondisi Rutan Kelas I Salemba usai inspeksi mendadak (sidak). Sidak itu dilakukan rombongan Komisi XIII DPR itu setelah kasus tujuh tahanan kabur menjebol teralis sel.
Willy mengatakan urutan tersebut sudah sangat sesak atau melebihi daya tampung, sehingga sudah tidak layak. Bahkan, rasio perbandingan petugas jaga dengan yang dijaga adalah satu banding 190 orang.
- Komisi XIII DPR Duga Ada Kelalaian Terkait Kaburnya 7 Tahanan Rutan Salemba: Ada Udang di Balik Bakwan
- Buntut 7 Tahanan Kabur Potong Teralis Lewat Gorong-Gorong, Karutan Salemba Dicopot!
- Komisi XIII DPR Sidak Rutan Salemba Usai 7 Tahanan Kabur
- Menag Yaqut Kembali Absen Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI
Selain itu, kapasitas yang bisa diisi idealnya hanya 1.500 orang, sedangkan yang ada di Rutan Salemba sudah lebih dari 3 ribu orang.
"Kalau melebih daya tampung sudah pasti, 100 persen melebih daya tampung, namun saat ini kami belum mau masuk ke ranah tersebut," ujar dia di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta, Kamis (14/11).
Karutan Nonaktif
Terkait kaburnya 7 narapidana itu, Willy menuturkan Kepala Rutan Kelas I Salemba Agung Nurbani sedang diperiksa dan sekarang berstatus nonaktif.
"Jadi kami sidak didampingi Dirjen Lapas, Plh Karutan Salemba, karena Karutan Salemba kini sedang diperiksa oleh pihak Divisi Pemasyarakatan," kata Willy.
Saat melakukan sidak, Komisi XIII mempertanyakan alasan dan kapan cuti oleh Karutan Salemba yang secara kebetulan bertepatan dengan saat kejadian kaburnya tahanan.
Selain itu, Willy bersama anggota dewan lain juga mempertanyakan rekaman closed circuit television (CCTV) sepekan sebelum kejadian dan pada saat kejadian terjadi.
"Kami juga mencari tahu, siapa saja yang piket tugas di rutan itu pada saat sepekan sebelum peristiwa dan hari kejadian," ujar dia.
Willy menambahkan, semua pertanyaan dan sidak hari ini dilakukan sebagai bentuk fungsi pengawasan dan semangat untuk membangun rutan maupun lembaga pemasyarakatan (lapas) agar lebih bagus ke depan.
Komisi XIII DPR, tambah dia, masih akan mendalami lebih lanjut terkait kasus tersebut, apakah ada faktor kelalaian manusia karena tidak menerapkan SOP pengamanan atau ada faktor lainnya.
Oleh sebab itu, Komisi XII akan segera berkoordinasi dengan pihak Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, kepolisian, dan lainnya.
Tujuh Tahanan Kabur
Sebelumnya, sebanyak tujuh tahanan kasus narkoba melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar mereka di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat.
"Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar," kata Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Agung Nurbani saat dikonfirmasi sebelum diperiksa dan nonaktif.
Sementara itu, tujuh tahanan yang kabur diketahui berinisial AAK bin R (22), J bin I (29), W bin T (47), MJ bin ZA (42), M bin I (43), MAU bin S (30) dan AS bin N (27).