Dua ABK Tongkang Batu Bara di Aceh Tewas Akibat Gas Beracun
Koordinator Basarnas Pos Meulaboh Budi Darmawan mengatakan bahwa pihaknya membawa kedua jenazah itu ke Rumah Sakit Kesehatan Korem di Meulaboh.
Dua anak buah kapal (ABK) pengangkut material batu bara, Senin (15/11) siang, ditemukan meninggal dunia dalam lambung kapal pengangkut batu bara di kawasan Pantai Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, diduga akibat gas beracun. Korban bernama Darwis Sapan (46) dan Darwin (22) warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Koordinator Basarnas Pos Meulaboh Budi Darmawan mengatakan bahwa pihaknya membawa kedua jenazah itu ke Rumah Sakit Kesehatan Korem di Meulaboh.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Dimana kecelakaan kerja itu terjadi? Ledakan tungku di fasilitas pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di kawasan yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Minggu (24/12).
-
Kapan kerja lembur bisa memicu terjadinya kecelakaan kerja? Tingkat kecelakaan dapat meningkat saat bekerja lembur. Kelelahan dapat mengurangi konsentrasi, waktu reaksi, dan keterampilan motorik, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja.
-
Kenapa perut keroncongan saat ada gas berlebih? Jika jumlah gas lebih banyak daripada cairan dalam sistem pencernaan, suara tersebut akan terjadi.
-
Apa yang ditemukan oleh pekerja di Peru saat memperluas saluran gas? Pekerja di Peru yang sedang memperluas saluran gas alam menemukan hal mengejutkan. Mereka menemukan delapan mumi terkubur tepat di sisi jalan Lima.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
"Dugaan sementara kedua ABK kapal tongkang pengangkut batu bara ini menghirup gas beracun di dalam lambung kapal tongkang," kata Budi Darmawan Dikutip Antara.
Sebelum peristiwa tersebut terjadi, kata dia, seorang korban bernama Darwis pada hari Senin sekitar pukul 12.30 WIB melakukan pengecekan ke dalam lambung kapal tongkang batu bara.
Setelah berada di lambung kapal tersebut, korban pingsan. Begitu melihat rekannya tidak sadarkan diri, Darwin berupaya menolongnya. Namun, Darwin juga pingsan di lokasi yang sama.
Peristiwa tersebut dilaporkan ke darat, termasuk Basarnas, guna dilakukan evakuasi ke daratan.
Budi Darmawan menjelaskan jarak antara bibir pantai dan lokasi kapal tongkang, tempat kedua ABK tersebut, antara 7 mil dan 8 mil.
"Upaya evakuasi kedua jenazah selama 4 jam. Untuk evakuasi seorang korban dibutuhkan waktu selama 2 jam menggunakan peralatan khusus," katanya.
Baca juga:
Diduga Keracunan Gas, 2 Pekerja Tewas dalam Sumur di Jepara
Seorang Penggali Sumur di Garut Meninggal karena Gas Beracun
Polisi Masih Selidiki Kematian 5 Orang dalam Gorong-Gorong di Tangerang
5 Orang Tewas di Gorong-Gorong Kabel Fiber, Penyelidikan Mengarah ke Pelaksana Proyek
Kasus 5 Orang Tewas dalam Gorong-Gorong di Tangerang, Polisi Periksa 7 Saksi
5 Orang Tewas, Gorong-Gorong di Tangerang Mengandung Gas Berbahaya