Dua anggota Santoso ditangkap, teriak minta makan saat diinterogasi
Dia berjanji akan membongkar semua rahasia setelah diberi makan.
Dua orang diduga anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso ditangkap di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Jumat (15/4). Keduanya sempat berteriak minta makan kepada polisi sebelum diinterogasi.
Kepala Bidang Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto, membenarkan penangkapan dua orang itu. Saat ini, dua orang itu dibawa ke Polres Poso buat melakukan pemeriksaan.
"Benar, tadi usai salat Jumat, dua orang itu ditangkap di salah satu kebun milik warga Kecamatan Poso Pesisir. Mereka langsung digiring ke Polres Poso untuk pemeriksaan selanjutnya," kata Hari, seperti dikutip dari Antara.
Hari tidak menyebut identitas kedua orang itu. Menurutnya, kedua pelaku diinterogasi di salah satu ruang laboratorium lapangan, oleh tim Operasi Tinombala dari Polri dan TNI. Kemudian diamankan di sebuah tempat dirahasiakan.
Saat interogasi, terdengar suara salah satu dari kedua orang itu meminta petugas memberi makan. Dia berjanji akan membongkar semua rahasia setelah diberi makan.
"Kasih makan dulu saya pak, nanti saya akan bongkar semuanya setelah makan," ucap seorang lelaki yang cukup jelas terdengar wartawan di luar ruangan pemeriksaan.
Hari belum merinci identitas kedua orang itu, serta lokasi penangkapan karena belum mendapatkan informasi akurat dari petugas di lapangan. Selain itu, dia juga belum mendapat informasi apakah kedua lelaki tertangkap itu masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) 29 anggota Santoso, yang bersembunyi di hutan-hutan selama ini.
Hari hanya menyebutkan saat penangkapan di salah sebuah kebun warga, kedua lelaki itu tidak melakukan perlawanan.
Operasi Tinombala di Poso sejak Januari 2016 dikabarkan telah mengepung Kelompok Santoso. Tim operasi juga memutus jalur distribusi logistik mereka, sehingga anggota MIT kelaparan dan mulai terpecah.
Sampai saat ini, Operasi Tinombala telah berhasil menembak mati delapan anggota MIT, satu orang ditemukan tewas, dan dua orang ditangkap hidup, belum termasuk dua orang ditangkap hari ini.
Baca juga:
Danrem Tadulako yang baru diminta segera tangkap teroris Santoso
Tito sebut Poso bakal dijadikan safe base bagi kelompok teroris
Tito Karnavian sebut ciri kelompok Santoso bertato dan bekas napi
Akhir pekan, Kapolri evaluasi hasil kerja tim satgas Tinombala
Tito sebut Indonesia mampu tangkap Santoso tak perlu bantuan Amerika
Komjen Tito sebut saat ini waktu tepat TNI-Polri tangkap Santoso
Ini kata Kapolri soal video Santoso makan anoa
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Apa yang ditampilkan oleh Tari Landok Sampot? Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.
-
Kenapa Mayjen Moestopo membentuk pasukan Terate? Alih-alih menertibkan para pembuat onar di masyarakat, Mayjen Moestopo justru memberdayakan mereka untuk ikut berjuang dalam perang revolusi.
-
Apa yang menjadi rahasia kelezatan Soto Podjok Kediri? Adapun kunci utama kelezatan soto tersebut terletak pada bumbunya yang dibuat secara unik. Rukmini menciptakan bumbu rahasia dari campuran rempah yang dihaluskan dan disatukan lalu didiamkan selama enam bulan. Dalam bumbu yang didiamkan lama, cita rasa rempahnya akan bertambah lezat.
-
Apa itu Terong Raos? Terong raos merupakan olahan terong yang digoreng crispy, kemudian disiram saus pedas manis.
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.