Dua korban kapal KM Mutiara Sentosa 1 terbakar dibawa ke Makassar
Dua korban ini langsung diambil alih tim Basarnas Makassar. Keduanya kemudian digiring ke Rumah Sakit Stella Maris untuk mendapatkan perawatan.
Dua penumpang korban kapal KM Mutiara Sentosa I terbakar di perairan Masalembu, Jawa Timur, Jumat lalu (19/5), bernama Winarsih (45) dan Sinta (18). Keduanya kini sudah dievakuasi ke Makassar.
Keduanya tiba di dermaga peti kemas pelabuhan Makassar Minggu pukul 07.00 wita setelah diselamatkan pihak KM Meratus yang melakukan pertolongan saat melintas di lokasi kejadian dua hari lalu.
Dua korban ini langsung diambil alih tim Basarnas Makassar. Keduanya kemudian digiring ke Rumah Sakit Stella Maris untuk mendapatkan perawatan.
"Sebenarnya dua korban ini bisa langsung dibawa ke arah Surabaya karena lebih dekat, tapi satu korban atas nama Winarsih asal Mojokerto kondisinya tidak memungkinkan. Dia tidak bisa bergerak banyak jadi tidak bisa diangkat pindah-pindah kapal sementara KM Meratus tujuan Makassar. Sementara Sinta juga ke Makassar karena memang asal Makassar tepatnya Kabupaten Jeneponto," jelas Kepala Basarnas Makassar, Amiruddin yang ditemui di RS Stella Maris.
Lebih jauh dijelaskan, di lokasi kejadian sudah ada lima kapal dan dua helikopter milik Basarnas melakukan pencarian korban. Pencarian dikoordinir Basarnas Surabaya dibantu Basarnas Denpasar, Mataram, Semarang, Balikpapan dan Banjarmasin. Adapun Makassar, karena lokasi kejadian cukup jauh yakni sejauh 300 nautical mile sehingga hanya membantu evakuasi kedatangan korban.
Menurut Amiruddin, pihaknya belum tahu apakah akan ada korban lainnya menyusul dievakuasi kr Makassar. Pihaknya masih menunggu koordinasi dari Basarnas yang berada di lokasi.
Sementara itu Sinta, salah seorang korban mengaku tidak ada bagian tubuhnya yang luka terbuka. Namun dia merasa sakit di dada akibat benturan cukup keras di atas kapal saat kejadian.
"Saya selamat karena pakai pelampung dan melompat dari atas kapal. Selanjutnya ditolong sama orang kapal itu, " tutur Sinta.
Sinta mengaku selama ini berdomisili di Balikpapan dengan berjualan di pelabuhan. Bersama Sherlina kakaknya mereka dari Surabaya tujuan Balikpapan.
"Saat saya melompat ke laut, kakak saya tidak ikut melompat karena takut mesti sudah pakai pelampung. Tapi saya sudah dapat informasi kalau kakak saya selamat, katanya sudah berada di Surabaya jalani perawatan karena luka bakar di dada. Mungkin kakak saya melompat ke laut setelah didorong makanya dada sempat terbakar," tandasnya.
Baca juga:
Kepulan asap masih terlihat di KM Mutiara Sentosa I yang terbakar
Lima jenazah korban meninggal KM Mutiara Sentosa tiba di Surabaya
Korban KM Mutiara Sentosa I tiba di Surabaya, salah satunya balita
Tim KNKT selidiki kebakaran KM Mutiara Sentosa malam ini
Penumpang KM Mutiara Sentosa yang terbakar diduga melebihi kapasitas
Jasa Raharja pastikan korban KM Mutiara Sentosa I dapat Rp 25 juta
193 Korban KM Mutiara terbakar di Masalembu ditemukan selamat
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapal apa saja yang terbakar di Pelabuhan Cilacap? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.