Dua Pria di Samarinda Duel Gara-gara Ucapan, Satu Orang Tewas
Seorang warga Samarinda Seberang, Samarinda, Asrul Abdi (54) tewas setelah berkelahi dengan tetangganya, Ambo Masse (47), Kamis (6/10) malam. Duel maut itu diduga dipicu ketersinggungan.
Seorang warga Samarinda Seberang, Samarinda, Asrul Abdi (54) tewas setelah berkelahi dengan tetangganya, Ambo Masse (47), Kamis (6/10) malam. Duel maut itu diduga dipicu ketersinggungan.
Asrul tewas di rumah sakit setelah mengalami luka parah sabetan senjata tajam, Jumat (7/10) pagi. Sementara Ambo telah diringkus polisi.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
-
Di mana peristiwa penganiayaan tersebut terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
Peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan Bung Tomo, Gang Tepian, Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang, sekitar pukul 23.30 Wita. Ambo dan temannya sedang duduk nongkrong di gang itu.
Tidak lama kemudian Asrul melintas. Ambo mengeluarkan ucapan yang diduga menyinggung Asrul.
"Pelaku (Ambo) bilang kambuh lagi penyakitnya," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli di kantornya, Jumat (7/10) sore.
Emosi Asrul tersulut. Dia datang kembali menemui Ambo karena diduga sakit hati mendengar omongannya. "Waktu datang lagi itu korban (Asrul) bawa parang dan kemudian mengejar pelaku (Ambo Masse). Untuk membela diri, Ambo lantas mengambil balok yang ada di sekitarnya," ujar Ary.
Pelaku Mengaku Spontan
Keduanya lantas terlibat duel. Ambo merebut parang dan balik menebaskan parang itu ke tubuh Asrul. Pria itu terluka dan dilarikan ke rumah sakit. "Korban (Asrul Abdi) meninggal di rumah sakit," jelas Ary.
Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Tim dari Reskrim Polsek Samarinda Seberang datang ke lokasi dan menangkap Ambo. "Kita lakukan penyelidikan lanjutan. Apakah benar ada unsur pelaku membela diri," jelas Ary.
Ambo Masse merupakan seorang residivis kasus penganiayaan. Dia mengaku tidak memiliki dendam kepada Asrul dan beralasan tindakannya spontan.
Dalam kasus ini, parang, balok dan pakaian korban diamankan kepolisian sebagai barang bukti. "Pelaku kita tetapkan tersangka dengan pasal 338 dan 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara," tutup Ary. (*)
(mdk/yan)