Dua terduga teroris bom 'rice cooker' satu angkatan di IAIN Solo
Dua terduga teroris bom 'rice cooker' satu angkatan di IAIN Solo. Pembantu Rektor III IAIN Solo, Syamsul Bachri membenarkan jika keduanya memang mahasiswa di kampus tersebut dan satu angkatan. Namun karena tidak melakukan registrasi Nur Solihin dikeluarkan setahun lalu .
Dua terduga teroris bom 'rice cooker' pernah mengenyam pendidikan bersama di IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Solo. Nur Solihin dan Khafidz Fatoni bahkan seangkatan di perguruan tinggi yang berada di Desa Pucangan Kartasura, Sukoharjo, tersebut.
Pembantu Rektor III IAIN Solo, Syamsul Bachri membenarkan jika keduanya memang mahasiswa di kampus tersebut dan satu angkatan. Namun karena tidak melakukan registrasi Nur Solihin dikeluarkan setahun lalu .
"Seharusnya Nur Solihin dalam masa mengerjakan skripsi, tapi karena tidak melakukan registrasi dia dikeluarkan," ujar Syamsul kepada wartawan, Kamis (15/12).
Adanya dua mahasiswa yang menjadi terduga teroris tersebut membuat mahasiswa lain terusik. Mereka dengan tegas mengeluarkan pernyataan sikap anti dan menolak teroris di dalam kampus. Mereka tak ingin nama baik IAIN tercoreng gara-gara ulah oknum mahasiswa yang tak bertanggung jawab.
"Menanggapi ada ya oknum mahasiswa IAIN yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme, kami menyatakan sikap menolak keras adanya tindakan terorisme dalam bentuk apapun," ujar koordinator Aliansi Mahasiswa Pengawal (AMP NKRI), Sunarto.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 mengamankan tiga orang diduga teroris jaringan Bahrun Naim. Dalam penangkapan itu, polisi menemukan satu bom panci di rumah kos Jalan Bintara Jaya 8, Kota Bekasi.
Rencananya bom itu akan diledakkan di pusat Jakarta dan sasarannya adalah Paspampres. Selain itu, dari hasil pengembangan Densus 88 kembali mengamankan empat orang yang diketahui masih satu jaringan dengan teroris di Bekasi di antaranya Abu Izzah, KF, APM dan WP.
Baca juga:
Polri pelototi medsos jelang perayaan Natal dan tahun baru
Densus 88 kembali geledah kantor Nur Solihin
Temuan Densus tangkap 7 terduga teroris, rice cooker sampai peluru
Cerita mantan Wakapolri suruh anak buah jinakkan bom via HP
Rumah terduga teroris di Karanganyar digeledah, buku dan CD disita
Bom Bekasi, Densus 88 geledah indekos mahasiswa IAIN
Gegana ledakkan bahan bom hasil penggeledahan rumah Khafid di Madiun
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Bagaimana Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Kecerdikan Sardjito dalam membuat ransum melahirkan inovasi bernama 'Biskuti Sardjito'. Bentuknya yang bulat bisa memberikan energi untuk para tentara ketika di medan perang.
-
Kapan Stasiun Bedono diresmikan? Dilansir dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe, Stasiun Bedono dibangun pada 1873 dan diresmikan pada 29 Januari 1905.