Dua warga Filipina diduga ikut jadi korban AirAsia QZ8501
Edy masih mencari kepastian apakah dua orang warga Filipina yang dimaksud adalah Siti Romlah dan Yasmin atau yang lain.
Kedutaan Filipina di Indonesia melakukan pengecekan setelah diperoleh informasi adanya dua warga negaranya yang ikut menjadi korban kecelakaan AirAsia QZ8501. Honory Consul Filipina di Surabaya datang ke Crisis Center untuk mendapatkan kepastian tersebut.
Edy Surohadi, kosul kehormatan Filipina untuk Jawa Timur dan Bali baru mendapatkan informasi kalau ada istri dan anak dari seorang warga Filipina yang menjadi korban. Akan tetapi hingga kini pihaknya masih menunggu jawaban soal kemungkinan korban yang lain, selain atas nama Siti Romlah dan Yasmin Santiago.
"Tadi di dalam belum memberikan kepastian. Hanya saja ada 2 orang yakni atas nama Siti Romlah dan Yasmin Santiago, tetapi dengan paspor Indonesia. Yang berkewarganegaraan Indonesia itu Andi Aliandro Santiago," kata Edy Surohadi di Crisis Centre Kecelakaan AirAsia QZ8501 di Polda Jawa Timur, Kamis (1/1).
Aliandro kata Edy, bekerja di Singapura beristrikan Siti Romlah asal dusun Sapan, Purwodadi, Pasuruan. Pernikahan mereka dikaruniai satu anak, Yasmin Santiago yang juga menjadi korban.
Siti Romlah terbang ke Singapura, karena suaminya akan bertugas ke Amerika. Padahal biasanya enam bulan sekali, suaminya yang berkunjung ke Pasuruan.
Edy masih mencari kepastian apakah dua orang warga Filipina yang dimaksud adalah Siti Romlah dan Yasmin atau yang lain.
Sementara Sa'dullah Aunurofiq, kakak Siti Romlah mengungkapkan, adiknya sedang berlibur sekaligus menemui suaminya yang sudah enam bulan tidak bertemu.
"Suami Romlah, Pak Andi Santiago baru saja tiba dari Singapura, Selasa (30/12). Rencana kalau memang ada kepastian jenazah adik saya akan dibawa ke Purwodadi," katanya.
Romlah sendiri anak terakhir dari 8 orang saudara. Sementara Aunur, anak kedua.