Duduk Perkara Guru di Samosir Potong Rambut Pelajar SMP dengan Model Tak Wajar
Guru tersebut mengakui telah memotong rambut JS dengan bentuk tidak wajar dengan dalih mendisiplinkan siswa.
Guru tersebut mengakui telah memotong rambut JS dengan bentuk tidak wajar dengan dalih mendisiplinkan siswa.
Duduk Perkara Guru di Samosir Potong Rambut Pelajar SMP dengan Model Tak Wajar
Seorang pelajar berinisial JS di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, viral usai rambutnya dipotong tak wajar oleh guru olahraga yakni JT.
Pemotongan rambut tak wajar itu terjadi pada saat jam pelajaran olahraga, Selasa (5/9).
- Tak Terima Ditegur Merokok, Murid Aniaya Guru Hingga Babak Belur
- Sosok Pria Ini Jadi KSAD Termuda di Usia 31 Tahun, Pernah Jadi Guru hingga Banting Setir di Dunia Militer
- Gunduli Rambut Siswi, Guru di Lamongan Kena Sanksi Dibebastugaskan Mengajar
- Potret Miris, Murid SD Terpaksa Berbagi Tempat Belajar dengan Ruang Guru Kerena Gedung Kelasnya Ambruk
Atas kejadian itu orang tua JS tak terima atas perbuatan JT. Kemudian, pada Rabu (6/9) pimpinan di SMP Negeri 1 Sianjur Mula-mula melakukan mediasi antara orang tua JS dengan JT.
Saat itu, JT mengakui telah memotong rambut JS dengan bentuk tidak wajar dengan dalih mendisiplinkan siswa tersebut. Sebelumnya JT telah memberikan nasihat kepada JS untuk merapikan rambut.
Lalu, kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan.
JT membuat surat pernyataan permohonan maaf kepada JS dan keluarganya atas tindakan yang dianggap tidak wajar.
merdeka.com
Sementara itu Wakapolres Samosir, Kompol Saut Tulus Panggabean, menjelaskan permasalahan itu telah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Guru tersebut membuat surat pernyataan permintaan maaf," ujarnya, Kamis (7/9).
Awalnya orang tua JS keberatan dengan pemotongan rambut yang dianggap tidak wajar itu.
Namun akhirnya mereka memaafkan setelah adanya perdamaian di antara orang tua JS dengan JT.
"Setelah klarifikasi bahwa kedua belah pihak sudah dua kali dimediasi dan saling memaafkan. Kepada masyarakat diharapkan untuk tidak lagi menyebarkan informasi tersebut karena permasalahannya sudah diselesaikan secara kekeluargaan,"
pungkas Saut kepada wartawan.