Guru Sekolah TK di Garut Pusing Harus Beli Buku Karangan Istri Bupati Pakai Dana BOP, Ini Penjelasan IGTKI
Satu buku dijual dengan harga Rp30 ribu per eksemplar dan harus dimiliki tip siswa TK,
IGTKI membantah pembelian buku itu bersifat paksaan. Ini penjelasan lengkapnya.
Guru Sekolah TK di Garut Pusing Harus Beli Buku Karangan Istri Bupati Pakai Dana BOP, Ini Penjelasan IGTKI
Sejumlah pengelola taman kanak-kanak (TK) di Garut mengaku diminta membeli sebuah buku karangan istri Bupati Garut Rudy Gunawan, Diah Kurniasari. Bagaimana duduk perkaranya?
Sejumlah pengelola TK di Garut, Jawa Barat keberatan dan mengeluh karena tidak memiliki anggaran khusus untuk membeli sebuah buku karangan istri Bupati Garut Rudy Gunawan, Diah Kurniasari. Apalagi buku yang harus dibeli sebanyak jumlah murid TK itu.
Salah seorang pengelola TK di Garut yang identitasnya enggan ditulis, kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya memang diharuskan membeli buku karangan istri Bupati Garut.
"Jumlah yang harus dibeli harus sesuai dengan jumlah siswa, kalau ada 30 ya harus 30 eksemplar buku."
Kata sumber tersebut.
@merdeka.com
Satu buku dijual dengan harga Rp30 ribu per eksemplar. Oleh pihak penjual diarahkan pembayaran buku tersebut menggunakan biaya operasional pendidikan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Jadi kalau cair katanya baru dibayar, dipotong langsung. Padahal kan alokasi BOP itu sudah jelas, banyak kebutuhan yang lainnya yang lebih penting harus dibiayai dari BOP PAUD itu. Kalau misal dipotong dari sana, kami pengelola TK pasti akan terdampak banget," ungkapnya.
Dia berharap meminta adanya kebijaksanaan dari pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Garut agar tidak membebani TK kecil untuk membeli buku tersebut. Bila kemudian ada pemotongan, ia memastikan sisa BOP yang diterima pihaknya akan sangat kecil.
Penjelasan IGTKI Garut
Terpisah, Ketua IGTKI Garut Beti Nurbaeti kepada wartawan membenarkan adanya penjualan buku karangan istri bupati Garut untuk siswa TK. Namun meski begitu ia membantah mewajibkan dan dilakukan ke seluruh TK di Garut.
Beti mengakui buku yang dijual memang karangan Diah Kurniasari yang merupakan istri Bupati Garut Rudy Gunawan sekaligus Bunda PAUD Kabupaten Garut. Meski pihaknya tidak mewajibkan seluruh TK untuk membeli, menurutnya buku itu penting dimiliki sebagai bahan dalam kegiatan Festival Literasi.
Program literasi, menurutnya bukanlah hanya dilaksanakan hanya di Garut, namun seluruh Jawa Barat. Oleh karenanya, yang membuat buku serupa bukan hanya istri Bupati Garut saja, namun istri-istri kepada daerah lainnya di Jawa Barat karena ada program latihan menulis buku untuk para pejabat, termasuk istri-istri bupati.
"Jika memang ada yang tidak mau membelinya, silakan saja. Hanya memang buku tersebut penting untuk bahan festival literasi yang nanti akan dilaksanakan," ungkap Beti saat dihubungi wartawan, Rabu (13/9).
Tak Beli Malu, Tak Kompak
Beti menyatakan, pihaknya tidak memberikan sanksi bila ada sekolah yang tidak membeli. Namun bisa jadi muncul rasa malu karena merasa tidak kompak dengan yang lainnya dan tidak bisa mengakses informasi dan kegiatan lainnya.
Setiap buku, menurutnya dijual Rp 27.500 per eksemplarnya dan pihaknya menerima cashback, namun jumlahnya tidak diungkapnya. Cashback hasil penjualan buku itu digunakan untuk kepentingan organisasi IGTKI.
"Untuk membereskan sekretariat IGTKI", ucap Beti berdalih.