Duduk Perkara Keluarga Pasien Seret dan Aniawa Perawat Puskesmas
Saat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Ayah dan anak di Luwu tak bisa menahan emosinya. Keduanya menyeret dan menganiaya perawat yang sedang menangani keluarga mereka.
Duduk Perkara Keluarga Pasien Seret dan Aniawa Perawat Puskesmas
Kronologi Pemukulan
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Luwu menahan dua orang yakni IB (47) dan Y (23) pelaku penganiayaan terhadap perawat Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu bernama Arfah Asrul. Penganiayaan dilakukan IB dan Y diduga tersulut emosi karena disuruh keluar dari ruang perawatan oleh korban.
Kasatreskrim Polres Luwu, Ajun Komisaris Muh Saleh mengatakan, dua pelaku penganiayaan terhadap perawat Puskesmas Bua yang ditahan merupakan bapak dan anak. Keduanya diamankan di rumahnya Desa Tanarigella, Kecamatan Bua, tanpa perlawanan.
- Sekeluarga Bunuh Diri di Malang: Anak Korban Sempat Minta Tolong, Saat Balik ke Rumah Pintu Malah Dikunci
- Buntut Kesal Dicerai, Pria Ini Tusuk Sekeluarga Termasuk Mantan Istri Usai Salat
- Keluarga Siswi yang Matanya Dicolok Kakak Kelas Siap Damai, Tetapi Ada Syaratnya
- Perawat di Luwu Dikeroyok Keluarga Pasien sampai Diseret Keluar Puskesmas, Penyebabnya Sepele
"Keduanya sudah diamankan. Kita amankan keduanya dari rumahnya."
Kata Kasatreskrim Polres Luwu, Rabu (30/8).
@merdeka.com
Saleh menyebut, kedua pelaku baru ditahan karena sebelumnya masih dalam kondisi berduka. Saleh mengaku kedua pelaku kooperatif, selama sebelum ditahan.
"Kedua pelaku kooperatif selama ini, hanya saja mereka baru berduka sehingga tidak kita lakukan penahanan," kata Kasatreskrim Polres Luwu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pelaku mengakui melakukan penganiayaan terhadap korban. Penganiayaan dilakukan dikarenakan tersulut emosi karena disuruh keluar dari ruang perawatan saat keluarganya sekarat.
"Pengakuan mereka melakukan penganiayaan karena emosi dan khilaf karena melihat keluarganya sudah sekarat. Saat bersamaan korban menyuruh mereka keluar dari ruang perawatan."
Kata Kasatreskrim Polres Luwu.
@merdeka.com
Saleh menambahkan, perawat terpaksa menyuruh pelaku keluar dari ruang perawatan karena kondisi ruangan yang sudah penuh sesak. Perawat tidak ingin pelaku mengganggu penanganan terhadap pasien yang juga keluarga pelaku.
"Mungkin karena sudah banyak orang di dalam ruangan, sehingga mereka disuruh keluar dari ruangan. Tapi reaksi keduanya malah emosi," ucap Kasatreskrim Polres Luwu.
Sekadar diketahui, beredar video seorang perawat Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang mendapatkan penganiayaan dari keluarga pasien. Korban penganiayaan telah melaporkan kejadian tersebut di Polres Luwu.
Saleh membenarkan telah menerima laporan penganiayaan terhadap perawat Puskesmas Bua. Saleh mengungkapkan pelapor bernama Arfah yang merupakan perawat Puskesmas Bua.
"Iya, sudah melapor dan sementara kita tindaklanjuti," ujarnya kepada wartawan Senin, (28/8).
Saleh menjelaskan penganiayaan terjadi saat terlapor membawa keluarganya berobat ke Puskesmas Bua. Saat itulah, korban menegur keluarga pasien untuk tidak masuk ke dalam ruang penanganan.
"Tapi, pelaku bersama temannya tersinggung sehingga melakukan pemukulan terhadap korban. Korban kemudian diseret keluar halaman Puskesmas hingga mengalami luka pada muka, kepala, leher dan lengan," tegasnya.
Saleh mengaku korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka. Saleh menegaskan menindaklanjuti laporan ini dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
"Identitas pelaku sudah kita ketahui dan masih dalam pencarian," ucapnya.