Dukung pengaktifan Koopsusgab, politisi Gerindra minta fokus ke pencegahan
Ketua DPP Partai Gerindra Gus Irawan Pasaribu mendukung pengaktifan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) asalkan bertujuan memerangi terorisme. Namun menurut Irawan yang terpenting adalah tugas pencegahan.
Ketua DPP Partai Gerindra Gus Irawan Pasaribu mendukung pengaktifan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) asalkan bertujuan memerangi terorisme. Namun menurut Irawan yang terpenting adalah tugas pencegahan.
"Tetapi sesungguhnya kita mau yang lebih substansial untuk pencegahan, karena kejadian akhir-akhir ini sudah di luar nalar, di luar akal sehat. Satu keluarga bisa melakukan itu (bom bunuh diri), itu kan doktrinnya luar biasa," kata Irawan saat dikonfirmasi, Jumat (18/5).
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Kenapa penumpang tersebut bercanda membawa bom? Penumpang yang diduga melakukan guyon tersebut, akhirnya dibawa keluar pesawat oleh polisi militer
-
Siapa yang bercanda membawa bom? Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
Irawan meminta pemerintah mencari dan menyelesaikan akar masalah dari aksi terorisme yang ada di Indonesia.
"Jadi saya kira kemudian akar masalahnya ini diperhatikan untuk diselesaikan pemerintah," tegasnya.
Ketua Komisi VII DPR ini juga menyoroti imbas dari rentetan aksi teror di sejumlah lokasi menimbulkan sikap saling curiga antar masyarakat. Contohnya, seorang santri bernama Zaqi Saputra yang dicurigai sebagai teroris saat terjaring operasi polisi di Simpang Lima Semarang.
"Bahwa aparat harus curiga ya barangkali memang begitulah seharusnya. Tetapi lalu kemudian cara-caranya jangan membuat masyarakat anti pati," tandas Irawan.
Diketahui, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah merestui pembentukan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan untuk menanggulangi terorisme di Indonesia. Satuan Komando ini akan diisi prajurit-prajurit terpilih dari satuan-satuan antiteror Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo TNI AU.
"Untuk Komando Operasi Khusus Gabungan TNI sudah direstui oleh Presiden dan diresmikan kembali oleh Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto)," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini menyebut, pasukan Komando Operasi Khusus Gabungan sudah disiapkan. Mereka bisa digerakkan kapan saja jika terjadi serangan teror.
Komando Operasi Khusus Gabungan dibentuk saat Moeldoko menjabat sebagai Panglima TNI. Namun sempat dibekukan. Melihat serangan teror beruntun terjadi beberapa hari belakangan, tidak tertutup kemungkinan satuan ini terus diaktifkan.
Baca juga:
Wakapolri sebut pelibatan TNI berantas terorisme bukan hal baru
Wakapolri sebut ada UU soal TNI terlibat perangi teroris
Wiranto sebut konsep kerja Koopsusgab masih disusun
Aktivis HAM sarankan pembentukan Koopssusgab disertai PP atau Perpres
BNPT dukung pengaktifan kembali Koopsusgab untuk berantas terorisme