Eks komplotan Santoso sempat diamankan di Polres Pelabuhan Makassar
Kurang lebih tiga jam diperiksa, warga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini akhirnya dilepas kembali.
Antonius Sumarno alias Toni Sumarno, alias Khalid Bin Wahid (40), mantan komplotan teroris pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, diamankan di Polres Pelabuhan, Makassar, Rabu (10/2) sekira pukul 12.30 WITA. Kurang lebih tiga jam diperiksa, warga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini akhirnya dilepas kembali sekira pukul 16.00 WITA.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Ivan Setiadi menjelaskan, laki-laki ini awalnya menginap di salah satu wisma melati di Jalan Nusantara, Kecamatan Wajo, Kota Makassar. Sudah kurang lebih enam hari. Anggota di lapangan mencurigainya. Setelah dikumpulkan sedikit data mengenai pengunjung wisma itu, dia pun dibawa ke Polres Pelabuhan guna pemeriksaan lebih intensif.
Dari hasil interogasi, Antonius Sumarno alias Toni Sumarno mengungkap dia tiba di Makassar, Sabtu (6/2) lalu, dengan menggunakan KM Umsini dari NTT tujuan Nabire dan transit di Makassar. Rencananya, Minggu (14/2) akan berlayar gunakan KM Gunung Dempo dengan tujuan Nabire, sembari menunggu istrinya yang akan tiba di Makassar, Sabtu (13/2) dengan menggunakan KM Bukit Siguntang.
Antonius Sumarno alias Toni Sumarno Alias khalid Bin Wahid ini bersuku Jawa. Dia transmigram dari Yogjakarta, Jawa Tengah ke Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tahun 1980 lalu. Saat bergabung dengan jamaah tabliq Lawanga, Sumarno bertemu dengan ustas Arsad yang menggiringnya bergabung dengan Laskar Mujahidin Poso serta meninggalkan Poso Tahun 2004.
Antara lain yang diungkap saat pemeriksaan, dia menyebut kelompok Santoso lakukan perekrutan majelis pengajian dari masjid ke masjid. Ustaz Mahmud mencuci otak anggota pengajian. Selanjutnya nama-nama Mujahidin yang dikenal antara lain Sugiarto, Sukamto, Guntur, Galib, Arsyad Alias Said dan Salim. Disebut juga adanya perencanaan bom Tentena selama lima bulan tahun 2005 lalu.
"Sumarno ini mengaku ketakutan karena terus dikejar-kejar oleh kelompok Santoso yang oleh mereka darahnya dan keluarga halal untuk dibunuh padahal Sumarno sudah meninggalkan Poso sejak tahun 2014 lalu karena sudah tidak sanggup lagi mengurusi Laskar Mujahidin," kata AKBP Ivan Setiadi saat dikonfirmasi, Kamis (11/2).
Dari hasil pemeriksaan intensif, kata Ivan, juga hasil koordinasi dengan Polda Sulteng dan Densus 88, Sumarno dinyatakan bersih, tidak ada pasal yang bisa disangkakan sehingga dia dilepas lagi.
"Saat ini dia sudah dikembalikan ke wisma tempat menginap sebelumnya. Menunggu anggota keluarganya untuk kemudian kembali ke Nabire, daerah tujuannya," kata dia.
Baca juga:
Ini alasan polisi berbulan-bulan tak mampu lumpuhkan Santoso di Poso
Kapolri: 2 orang tewas saat baku tembak adalah kelompok Santoso
Polri sebut terduga teroris yang diciduk di Lampung kelompok Santoso
Santoso tak kunjung tertangkap, aparat persilakan rakyat bertindak
Panglima TNI persilakan rakyat ikut tangkap teroris Santoso
Seribu personel TNI ditambah buru Santoso di Poso
Polisi kembali tangkap terduga penyuplai logistik kelompok Santoso
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.