Eks Menkes Siti Fadilah Paparkan Penyebab Gagal Ginjal Akut, Salah Satunya Long Covid
Menteri Kesehatan RI periode 2004-2009 dr. Siti Fadilah Supari menilai kasus gagal ginjal akut pada anak perlu dicermati lebih lanjut oleh pemerintah.
Menteri Kesehatan RI periode 2004-2009 dr. Siti Fadilah Supari menilai kasus gagal ginjal akut pada anak perlu dicermati lebih lanjut oleh pemerintah. Sebab, pemerintah tidak menjelaskan secara detail faktor-faktor yang mengakibatkan kasus gagal ginjal akut pada anak.
Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak terus bertambah. Sejauh ini, kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) mencapai 255 anak per Senin (24/10) dari 26 provinsi. Sementara, kasus anak meninggal tercatat sebanyak 143 orang.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Kenapa gagal ginjal bisa menyebabkan kesemutan? Neuropati uremik adalah komplikasi neurologis yang sering terjadi pada pasien dengan gagal ginjal kronis. Kondisi ini terjadi karena penumpukan produk limbah nitrogen dalam darah yang tidak dapat dieliminasi dengan baik oleh ginjal yang tidak berfungsi dengan baik. Neuropati uremik dapat menyebabkan kerusakan pada saraf perifer, yang dapat menyebabkan sensasi kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada ekstremitas tubuh.
-
Kapan rasa sakit batu ginjal akan mereda? Setelah batu keluar dari saluran kemih, nyeri tersebut umumnya akan mereda.
-
Kapan rasa sakit akibat batu ginjal biasanya muncul? Umumnya, rasa sakit akan mulai terasa ketika batu ginjal bergerak ke ureter yang ukurannya lebih sempit.
-
Siapa saja yang berisiko mengalami gagal ginjal? Gagal ginjal akut dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.
-
Bagaimana gangguan ginjal bisa menyebabkan kesemutan? Ini terjadi ketika ginjal tidak dapat menyaring dan mengeluarkan limbah dengan efektif. Akumulasi limbah ini dapat meracuni tubuh dan merusak saraf, yang dapat menyebabkan kesemutan.
"Pemerintah tidak mengumumkan seberapa banyak dan si korban itu yang benar-benar dari sirup yang diminum. Tetapi, pemerintah sudah mengatakan pasti karena tercemar ini (obat sirup), nah itu satu hal yang kurang betul,” kata Siti dalam diskusi ‘Gagal Ginjal Akut Mengkhawatirkan Negeri, Bisakah Dihentikan?’ di kanal Youtube GeloraTV, Rabu (26/10).
"Harusnya kita cermati, kumpulin orang-orang ahli, kemungkinannya apa saja. Jadi, belum tentu karena itu saja," lanjut Siti.
Siti menuturkan, ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya gagal ginjal akut pada anak. Pertama, obat sirup yang tercemar kadar etilen glikol (EG) maupun dietilen glikol (DEG). Kedua, infeksi biasa hingga luar biasa yang diakibatkan oleh bakteri ataupun virus.
"Satu, karena tercemar kadar etilen glikol maupun dietilen glikol. Nah yang kedua, kemungkinan karena infeksi biasa atau infeksi luar biasa. Infeksi misalkan bakteri, virus, dan sebagainya. Nah, ini jangan dilupakan begitu saja," tuturnya.
Selanjutnya, adanya missmulti organ inflammatory in children yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Masalah ini mengakibatkan ginjal anak mengalami luka yang berujung pada penyakit gagal ginjal akut anak. Terakhir, adanya kemungkinan anak secara tidak langsung tertular orang dewasa yang sudah divaksinasi booster.
"Ini perpanjangan dari Long Covid yang sudah lama tiba-tiba muncul ginjalnya terjadi injury-injury, terjadi failure. Nah, yang keempat, ada kemungkinan lagi yang dianggap tabu. Ada hubungannya dengan vaksin Covid atau Booster yang diberikan, biasanya memang pada dewasa,” ujar Siti.
Siti menambahkan, BPOM belum bekerja secara maksimal karena mengklaim tak pernah memeriksa kadar dari obat-obatan. Karena, klaim pemerintah akan kasus ini adalah tercemar EG atau DEG melebihi 0,1 persen.
"Padahal yang disebut tercemar itu kalau kadar etilen glikol maupun dietilen glikol lebih dari 0,1 persen. Itu tertera dalam Pharmacopeia America maupun Pharmacopeia Indonesia yang kita percayai,” ungkapnya.
Siti menyayangkan langkah pemerintah yang memberhentikan sementara peredaran seluruh obat sirup anak di Indonesia. Pasalnya, yang perlu dilakukan pemerintah adalah meneliti faktor hingga obat apa saja yang kadarnya melebihi 0,1 persen. Tentu saja, langkah tersebut dapat mempengaruhi sektor perekonomian Indonesia.
"Dan, semua obat sirup distop. Padahal yang tidak boleh itu dari kandungannya melebihi 0,1 persen. Lah yang distop lainnya, ya kasian. Ada yang akibat ekonominya, dan kemudian ada yang dipolisikan tersangka. Ini sebetulnya bukan begitu," tutupnya.
(mdk/ray)