Empat kurir sabu 21,8 kg & 100.000 ekstasi lolos dari hukuman mati
Alasan hakim, mempertimbangkan hak asasi manusia. Jaksa langsung menyatakan banding atas putusan pengadilan.
Empat kurir sabu-sabu seberat 21,8 Kg dan 100.000 butir pil ekstasi lolos dari jerat pidana mati. Dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (30/11), mereka hanya dijatuhi hukuman masing-masing 20 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan.
Terdakwa Abdullah Ibrahim (38), Sukri Ismail (38), Zulkifli Muhammad (35), dan Abdul Jabar (40) dinyatakan terbukti bersalah melakukan perbuatan yang diatur dan diancam dengan Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka membawa narkotika dalam jumlah besar.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa niat mandi Nisfu Syaban? Niat Mandi Nisfu Syaban Niat mandi Nisfu Syaban bisa dibaca umat Muslim. Niat ini perlu dibaca sebelum menunaikan ibadah puasa Nisfu Syaban. Adapun niat mandi Nisfu Syaban yang bisa dibaca adalah sebagai berikut: Niat Mandi Nisfu Syaban Arab نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى Niat Mandi Nisfu Syaban Latin Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta’ala. Arti Niat Mandi Nisfu Syaban Dengan menyebut nama Allah, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala
-
Kapan momen Nisfu Syaban? Malam Nisfu Syaban atau malam 15 Sya’ban adalah malam yang dimuliakan oleh sebagian kalangan.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Kapan Nurra Datau lahir? Tepat pada 31 Juli kemarin, Nurra Datau baru saja genap berusia 19 tahun. Diketahui, Nurra Datau lahir pada 31 Juli 2004.
Namun, majelis hakim yang diketuai Parlindungan Sinaga tidak menjatuhkan pidana mati seperti tuntutan jaksa. Alasannya, mereka mempertimbangkan hak asasi manusia.
"Selain itu keempatnya hanya sebagai kurir yang diperintah seorang bernama Kom," sebut Parlindungan dalam pertimbangannya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sindu Hutomo meminta agar keempatnya dijatuhi hukuman mati. "Kami nyatakan banding Yang Mulia," kata Sindu menyikapi putusan majelis hakim.
Seusai sidang Sindu menilai putusan majelis hakim tidak adil. "Kami bersikukuh untuk banding, karena barang buktinya sangat banyak," jelas Sindu.
Sebaliknya, keempat terdakwa menyatakan pikir-pikir. Seusai sidang, penasihat hukum dua terdakwa menilai putusan majelis hakim sudah tepat. "Sudah pas, karena perbuatannya masih percobaan yang tidak selesai, seharusnya dihukum 15-20 tahun," kata Amri, pengacara dari Zulkifli Muhammad dan Abdul Jabar.
Perkara yang membelit keempat terdakwa berawal dari penyergapan Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat pada bus Pelangi dengan nomor polisi BL 7403 AK dan Toyota Innova warna hitam dengan pelat nomor polisi BK 1150 OA pada 8 Mei 2015 sekitar pukul 22.30 WIB.
Dari penyergapan itu, petugas mendapati dua karung berisi 20 bungkus narkotika jenis sabu-sabu. Satu karung berhasil didapat dari bus Pelangi. Sementara satu karung lagi didapat dari mobil Toyota Innova yang diparkirkan di Jalan Gagak Hitam Medan, tak jauh dari bus. Total sabu yang diperoleh petugas dari bus dan mobil itu lebih kurang 21.830 gram. Sabu-sabu itu menggunakan kemasan teh China yang dilakban.
Selain sabu-sabu, petugas juga menyita narkotika jenis ekstasi lebih kurang 100.000 butir dengan berat 31.297 gram. Narkotika itu ditemukan di dalam Bus Pelangi, dikemas dalam aluminium foil yang juga dilakban dengan tulisan “KUDA”.
Tiga terdakwa diamankan dalam penyergapan itu. Seorang lagi, Abdullah Ibrahim, ditangkap di hotel. Para terdakwa mengaku diperintah mengantar narkoba ke Jakarta. Upah yang disepakati sebesar Rp 50 juta.
(mdk/noe)