Empat pelajar SMP di Bandung tertabrak kereta, satu tewas
Tiga korban luka itu adalah Siti Hafsah Hanifah (14), Rezeki Dwi (15) dan Alderi Fadilah (13).
Nahas menimpa para pelajar SMPN 41 di Bandung ini. Alih-alih menghindari laju kereta, mereka justru tertabrak kereta di perlintasan lainnya. Akibat kejadian tersebut, tiga luka-luka, dan satu lainnya tewas dengan kondisi mengenaskan.
Peristiwa itu terjadi di perlintasan rel kereta, Jalan Cicukang, RT03/RW07, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jumat (15/1) sekitar pukul 12.00 WIB.
-
Di mana kecelakaan kereta api di Bandung itu terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Kapan kecelakaan kereta api di Rancaekek, Bandung terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Apa yang terjadi pada kereta api dari Surabaya di Rancaekek, Bandung? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
-
Apa arti dari huruf D pada pelat nomor kendaraan di Bandung? Dari pasukan Batalyon D Inggris inilah asal muasal huruf Pelat nomor D pada kendaraan di Bandung dan sekitarnya bermula.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Apa alasan utama Bandung dijuluki Kota Kembang? “Namun masih belum jelas apakah sebutan Bloem (bunga/kembang) itu ditujukan pada Kota Bandung, ataukah para noni indo yang cantik dari Onderneming (perkebunan) Pasirmalang. Entahlah, sejarah jualah yang lebih tahu,” beber Haryoto Kunto.
"Korban meninggal dunia atas nama Nazrah. Sedangkan tiga orang lainnya mengalami luka-luka," kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Reny Marthaliana di Mapolrestabes Bandung, Jumat (15/1).
Tiga korban luka itu adalah Siti Hafsah Hanifah (14), Rezeki Dwi (15) dan Alderi Fadilah (13).
Dia menjelaskan, kronologi kecelakaan itu bermula ketika para korban pulang sekolah dengan berjalan kaki menyusuri rel kereta api dari barat ke timur. Namun saat itu datang KRD jurusan Padalarang -Cicalengka. Merekapun panik, akhirnya korban beralih ke jalur lain.
Tak dinyana, kereta api Argo Parahyangan tiba dari arah berlawanan. "Kereta api Argo Parahiyangan jurusan Bandung-Jakarta ini kemudian menabrak," jelasnya.
Korban tewas, Nazrah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Adapun tiga lainnya dibawa ke RS Rajawali
(mdk/hhw)