Fahri kecewa sidang mediasi hanya dihadiri anggota Majelis Tahkim
"Saya juga anggota DPR, banyak urusan. Tapi saya ganti jadwal hanya untuk datang ke sini," kata Fahri.
Sidang gugatan yang dilayangkan mantan Politisi PKS, Fahri Hamzah, terkait pemecatannya kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada persidangan kali ini, Fahri mengaku kecewa karena pihak tergugat yakni lima anggota pimpinan PKS yang masuk dalam formasi Majelis Tahkim tak hadir.
Formasi Majelis Tahkim adalah Hidayat Nur Wahid (Ketua Majelis Tahkim/MT), dan empat anggota MT yakni Mohamad Sohibul Iman, Surahman Hidayat, Abdi Sumaithi, dan Abdul Muidz Saadih.
"Tidak puas. Hakim mediator pun mengatakan harusnya ada etika baik untuk datang semuanya. Saya juga anggota DPR, banyak urusan. Tapi saya ganti jadwal hanya untuk datang ke sini," ungkap Fahri usai sidang mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/4/).
Fahri mengaku selama sidang berlangsung tidak ada hal-hal menegangkan terjadi. Bahkan dirinya mengaku mengenal anggota majelis tahkim tersebut.
"Biasa saja. Sebelum era partai juga sudah saling kenal. Beliau mentor saya yang memberikan banyak ilmu kepada saya. Bahkan dalam hal ini beliau tidak tanda tangan dalam surat keputusan saya," tutur Fahri.
Selama mediasi berlangsung, Fahri mengaku tidak banyak berbicara kepada anggota Majelis Tahkim. Sebab pihaknya menyerahkan seluruh urusannya ke Mahkamah Negara.
"Tidak ada karena ini kan persoalan kompleks ya. Jadi tunggu saja seperti dikatakan pengacara mereka harus ada rapat partai ya susahlah. Saya serahkan kepada Mahkamah Negara saja," ujar Fahri.
Sementara itu, Fahri mengaku selama proses gugatan ini berlangsung, statusnya sebagai anggota DPR tidak terganggu.
"Itu dua hal yang berbeda. Tapi yang satu bisa ikat yang lain. Saya sebagai wakil ketua dan wakil rakyat bisa mendapat kepastian yang terbaik. Kalaupun cabut gugatan ya selesai. Tidak ada yang dirugikan karena itu kerugian saya sebagai anggota DPR dengan dasar tanpa surat pengesahan negara kepada Majelis Tahkim sudah pecat saya," Fahri mengakhiri.
Baca juga:
Mediasi gagal, PKS siap hadapi gugatan Fahri Hamzah di persidangan
Kuasa hukum pastikan Fahri Hamzah ikut mediasi vs PKS di PN Jaksel
Fahri Hamzah laporkan Sohibul Iman, Hidayat dan Surahman ke MKD DPR
Di paripurna, PKS protes Fahri tak juga dicopot dari pimpinan DPR
Ketua DPR: Nasib pemecatan Fahri Hamzah di tangan Sekjen DPR
Fahri Hamzah: Pergantian pimpinan dewan lewat paripurna, bisa voting
Perjuangan tak padam Fahri Hamzah didepak dari PKS
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.