Fakta Baru, Polisi Temukan Dupa dan Senter Dekat Mayat Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok
Polisi menemukan dupa dan senter saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Selain dupa dan senter, polisi menemukan sampah dan sisa-sisa makanan termasuk roti dalam kondisi utuh di dalam rumah.
Fakta Baru, Polisi Temukan Dupa dan Senter Dekat Mayat Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok
Polisi masih menyelidiki penyebab kematian ibu dan anak yaitu GAH (64) dan DAW (38) dalam kamar mandi di perumahan elite kawasan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Saat ditemukan, mayat ibu dan anak itu tinggal kerangka.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menerangkan, pihaknya menemukan sejumlah bukti-bukti baru saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Temuan baru itu berupa dupa dan senter.
- Fakta-Fakta Hasil Pemeriksaan Ilmiah Anak Pamen TNI AU Ditemukan Tewas Terbakar
- CEK FAKTA: Polda Kepri Pastikan Ajakan Demo Besar-besaran Hoaks
- Fakta Baru Polisi Diduga Lecehkan Tahanan Wanita di Sulsel: Briptu S Pernah Disanksi Disiplin
- Duduk Perkara Tahanan di Sidrap Dianiaya Polisi, Berawal Ribut dengan Anak Perwira Polri
"Kita menemukan dua buah senter dan dua buah dupa berisi bebatuan di sebelah jenazah. Kita akan selidiki kenapa kok ada senter apakah listriknya sudah dimatikan,"
kata Hengki di Polda Metro Jaya, Senin (11/9).
merdeka.com
Hengki melanjutkan, penyidik juga mendapatkan sampah dan sisa-sisa makanan termasuk roti dalam kondisi utuh di dalam rumah.
Barang-barang itu didapati pada saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Metro Jaya turut hadir saat itu.
"Kita cari lagi kok sampah di luar tidak ada. Ternyata ada sampah di dalam kita temukan sisa makan termasuk roti yang masih utuh nah ini sedang kita teliti,"
ujar Hengki.
merdeka.com
Hengki menerangkan, ahli yang tergabung dalam kolaborasi interprofesi terus menganalisis temuan-temuan yang didapatkan di lokasi. APSIFOR bekerja dengan metode retrospektif otopsi psikologi untuk mencari motif.
Sementara kedokteran forensik sedang meneliti fase-fase kematian hingga penyebab kematian. Dalam hal ini, juga melibatkan Puslabfor Bareskrim Polri.
Hengki menyebut, ada empat hipotesis yang akan dibuktikan secara scientific crime investigation yaitu; meninggal alami, kecelakaan, atau bunuh diri atau gabungan daripada indikasi tersebut.
"Apa ada jejak-jejak orang lain di luar dua jenazah sebelum kejadian yang dimungkinkan apakah ada tindak pidana lain sebelum terjadinya ini kita masih dalami juga termasuk apakah di seputaran TKP ada racun termasuk di tubuh jenazah ini ada kandungan racun nah ini sampelnya masih diteliti oleh labfor," ujar Hengki.
Sebelumnya, penemuan mayat ibu dan anak di perumahan elite dalam kondisi mengenaskan menggegerkan warga Cinere, Depok. Penemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.
“Awalnya warga petugas keamanan karena penghuni sudah lama hampir satu bulan tidak keluar rumah,”
kata Kaur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, Kamis (7/9).
merdeka.com
Petugas keamanan kemudian melapor pada Ketua RT. Kemudian petugas keamanan dan Ketua RT mencoba masuk ke rumah namun pintu gerbang dikunci.
“Saksi masuk ke dalam pagar lalu membuka garasi rumah dan mencium bau tidak sedap dari ruang kamar mandi,” ujar Budi.