Fakta-fakta bentrok TNI vs Polri di Polman saat jaga road race
Usai kejadian bentrok tersebut, keadaan sempat memanas.
Lakukan pengamanan kegiatan road race di Stadion Manding, Polman, pada Minggu (30/8) siang, Anggota TNI dan Polri di Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat malah mengalami keributan. Keributan kedua kubu keamanan ini disinyalir karena adanya kesalahpahaman antara keduanya.
Satu anggota TNI bernama Prada Yuliadi dari Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makkasau tewas tertembak dalam keributan yang terjadi antara TNI dan Polri tersebut. Yuliadi mengalami luka di bagian perut. Sedangkan beberapa anggota Polri pun mengalami luka akibat kejadian ini.
Usai kejadian bentrok tersebut, keadaan sempat memanas. Berikut fakta bentrokan antara anggota TNI dengan Polri di Polman:
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa yang memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
-
Di mana lokasi banjir rob yang dikunjungi personel TNI-Polri? Salah satunya adalah Desa Blendung, Kecamatan Ulujami.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
Satu prajurit TNI tewas ditembak polisi
Kodam VII/Wirabuana melalui Kepala Staf Kodam (Kasdam), Brigjen TNI Kurnia Dewantara membenarkan jika satu orang anggotanya bernama Prada Yuliadi, anggota Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makkasau tewas tertembak dalam keributan yang terjadi antara TNI dan Polri di Kabupaten Polman, Propinsi Sulawesi Barat, siang tadi. Tembakan itu mengenai Yuliadi di bagian perut.
Kurnia mengatakan, kejadian berawal saat polisi melakukan pengamanan di stadion Manding tempat pelaksanaan lomba road race. Di antara penonton ada Yuliadi dan anggota dari Kabupaten Majene dari satuan Kodim Majene, Sulawesi Barat yang ikut menonton.
Anggota Patroli Bermotor (Patmor) dari Polres Polman yang melakukan pengamanan melarang dan mendorong penonton untuk mendekati lintasan. "Mungkin ketika dilarang dan didorong itu ada anggota kita yang menyebut kalau dirinya juga anggota tetapi justru dibalas oleh anggota Patmor dari Polres setempat dengan pukulan," kata Kurnia kepada wartawan saat jumpa pers, Minggu (30/8).
Kurnia menambahkan, kejadiannya itu pukul 14.00 Wita tetapi sudah diselesaikan. Hanya saja sore harinya, kata dia, pukul 16.00 Wita di titik yang tidak jauh dari lokasi road race itu terdengar letusan dan ditemukan Prada Yuliadi terkapar bersimbah darah.
"Sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya sudah tidak tertolong," kata dia.
TNI tewas dibedil polisi, tentara bawa senjata api mau balas dendam
Satu anggota TNI Prada Yuliadi tewas ditembak polisi saat pengamanan road race di Kabupaten Polman, Propinsi Sulawesi Barat. Tentara pun sempat ingin balas dendam kepada polisi.
Menurut Kapten Inf Sukardi, bahwa sempat keluar persenjataan 721/Mks sebanyak 18 orang dengan senjata 17 pucuk, namun langsung dihalau di Kec. Pekkabata, Kab Pinrang oleh Dim 1404/Pinrang, yang diperintahkan stand by di Polsek dan wilayah rawan.
"Saat ini mereka sudah kembali ke Mako Yonif 721/Mks," kata Sukardi, Minggu (30/8).
Sukardi menambahkan, akhirnya TNI berniat memblokade gudang senjata dan amunisi. "Hal itu bertujuan untuk mencegah senjata keluar tanpa izin," katanya.
Namun, untuk memblokade gudang tersebut, Sukardi menjelaskan belum ada kepastian. Dirinya menuturkan, bahwa sampai saat ini kondisi satuan kompi yonif 721/mks belum sepenuhnya dapat dikendalikan.
"Saat ini anggota staf 1/Intel Yonif 721/Mks sudah tiba di Kompi dan mengamankan seluruh senjata dan mengumpulkan anggota di lapangan sepak bola Kompi," jelasnya.
Satu polisi bonyok saat bentrokan dengan TNI di Polman Sulbar
Prada Yuliadi, anggota Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makkasau tewas tertembak dalam keributan yang terjadi antara TNI dan Polri di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Propinsi Sulawesi Barat. Selain menewaskan anggota TNI, satu anggota Polri babak belur dalam bentrokan itu.
Diketahui anggota Polri yang babak belur bernama Bripda Ambo Siki. Dia mengalami luka di bagian wajah.
Dilansir Antara, Minggu (30/8), saat kejadian, Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan yang kebetulan berada di lokasi juga sempat terkena pukulan saat berupaya menghentikan pertikaian itu. Bupati Polman, Sulbar, Andi Ibrahim Masdar, bersama Bupati Sidrap, Sulawesi Selatan, Rusdi Masse, terpaksa harus dievakuasi keluar dari arena sirkuit balap motor.
Beruntung, saat kejadian, kedua orang nomor satu di daerahnya masing-masing tidak menjadi korban. Keduanya dievakuasi melalui pintu samping dan dikawal ketat oleh para ajudan dan sejumlah panitia pelaksana event.
Usai bentrok, Pangdam Wirabuana dan Kapolda Sulsel redam anggota
Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Bachtiar langsung terbang ke Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Propinsi Sulawesi Barat dengan menggunakan helikopter menyusul keributan yang terjadi Minggu siang, (30/8) antara TNI dan anggota polisi. Prada Yuliadi, anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 721 Kompi Senapan B Makassau tewas tertembak di bagian perut.
"Bapak Pangdam tadi terbang sekitar pukul 17.00 Wita dengan menggunakan heli untuk melihat dan memantau langsung kondisi di Polman," kata Kepala Staf Kodam (Kasdam), Brigjen TNI Kurnia Dewantara saat memberikan keterangan resmi kepada wartawan di Mes Perwira Tinggi (Pati), jl Sungai Katangka, Makassar, Minggu (30/8) malam.
Diakui, pascakejadian tadi siang sempat terjadi ketegangan. Anggota TNI melakukan pemeriksaan terhadap siapa pun yang melintas di depan markas Yonif 721 Kompi Senapan B, Makkasau, tetapi sudah dinormalkan kembali.
Ditambahkan, Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar dan Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Setiadi sudah berkoordinasi agar mengendalikan anggota masing-masing. "Saya sendiri sudah hubungi Wakapola, Brigjen Polisi Ike Edwin untuk konsolidasi," ujarnya.