Fakta-Fakta Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi Keluar dari Hutan Rimba Kerinci
Setelah lebih dari 48 jam berada di belantara hutan rimba Bukit Tamiai, Kerinci, Jambi, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono bersama rombongan akhirnya berhasil dievakuasi, Selasa (21/2).
Setelah lebih dari 48 jam berada di belantara hutan rimba Bukit Tamiai, Kerinci, Jambi, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono bersama rombongan akhirnya berhasil dievakuasi, Selasa (21/2).
Para korban yakni Rusdi Hartono, Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta, ADC Kapolda Jambi Briptu Aditya, Co pilot bernama AKP Amos, pilot AKP Ali Nurdin, Korp Spripim Polda Jambi Kompol Ayani dan mekanik Aipda Susilo.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Siapa korban dalam kejadian yang viral di Pati? Korban diketahui berinisial K (20), warga Desa Mojowalaran Gabus.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Di mana lokasi pungli yang viral? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Para korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi. Untuk Rusdi dan Aditya, akan menjalani perawatan medis lanjutan ke Jakarta.
"Info dari Kapusdokkes, Kapolda dan ADC beliau akan diterbangkan ke Jakarta untuk mendapat perawatan medis lanjutan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi merdeka.com, Rabu (22/2).
Terpisah, Kapusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana menyebut, Rusdi bersama ADC-nya itu akan dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun, belum disebutkan kapan waktu untuk diterbangkan ke Jakarta.
"Insya Allah Pak Kapolda Jambi dan satu stafnya akan kami rujuk ke RS Polri R Said Sukanto Jakarta, untuk tindak lanjut pemeriksaan dan pengobatannya," ujar Asep.
Sementara terkait penanganan kecelakaan, Baharkam Polri segera melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan helikopter.
"Nanti Baharkam Polri, Waka Polairud sudah menyampaikan demikian," ujar Wakil Kepala Polda Jambi Brigjen Yudawan Rosniwarso, Rabu (22/2).
Tidak hanya itu, bangkai helikopter Polri jenis Super Bell 412 SP Reg 3001 ini juga akan dievakuasi dari lokasi. "Kita rencana akan mengambil ini, mungkin minggu depan. Komponen yang berat akan diangkut dengan jalur udara," tutupnya.
Berikut fakta-fakta selama proses evakuasi Kapolda Jambi dan rombongan dari belantara hutan Kerinci:
Mengalami Patah Tulang Tangan, Kaki dan Rusuk
Kondisi kesehatan Rusdi terungkap saat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjenguk di RS Bhayangkara Jambi. Akibat pendaratan darurat helikopter, Rusdi mengalami patah tulang di bagian kaki, tangan dan rusuk.
Kondisi kesehatannya berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan.
"Kondisi korban dalam keadaan sadar dan ada yang mengalami patah tulang kaki, tangan dan rusuk serta satu lagi masih dilakukan scanning oleh dokter," kata Sigit di Jambi, Selasa (22/2).
Menurut Sigit, semua korban dari helikopter yang mendarat darurat telah mendapatkan perawatan lanjutan dari tim dokter spesialis.
"Tindakan awal sudah diberikan, kepada para korban agar kesehatan semakin baik. Kondisi semuanya sadar," tegasnya.
Kapolda Dievakuasi Pakai Papan
Tim evakuasi berhasil melakukan penyelamatan terhadap seluruh rombongan helikopter Kapolda Jambi yang mengalami kecelakaan di hutan Bukit Tamia. Pendaratan darurat yang dilakukan pada Minggu, 19 Februari 2022 berhasil menyelamatkan seluruh kru dan penumpang.
"Alhamdulillah semua bisa dievakuasi hari ini," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (21/2).
Dia mengirimkan video evakuasi terhadap Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono. Dalam video tersebut, Kapolda Jambi diangkat ke helikopter menggunakan papan sambil dijaga oleh anggota tim evakuasi.
Papan tersebut ditarik menggunakan tali ke helikopter. Putaran baling-baling tampak membuat papan tersebut berputar-putar hingga sampai ke atas.
Kapolda Jambi Utamakan Evakuasi Anak Buah
Saat proses evakuasi berlangsung, Kapolda mendahulukan anak buah terlebih dahulu. Hal ini diungkapkan Karopenmas Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
"Kapolda Jambi mengutamakan anak buahnya dulu. Jadi beliau lebih mendahulukan anggotanya dulu, baru nanti beliau dan sisanya," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa (21/2).
Proses evakuasi pertama berhasil dilakukan sekitar pukul 14.27 WIB dengan menggunakan helikopter milik Polri. Dengan mengevakuasi dua korban pertama adalah, Copilot AKP Amos Sitompul, kedua ADC Kapolda Briptu Aditya.
Kedua sekitar pukul 15.00 WIB dengan menggunakan helikopter milik Polri telah berhasil mengevakuasi dua korban yakni, Dirkrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira, dan Dirpolair Polda Jambi, Kombes Pol Michael Mumbunan.
Lokasi Evakuasi Digeser dari Titik Pendaratan Darurat Helikopter
Tim Gabungan jalur darat memindahkan posisi rombongan Rusdi Hartono dan tujuh korban lainnya ke lokasi yang lebih landai. Posisi mereka digeser 50 meter dari titik awal helikopter mendarat darurat agar bisa dilakukan perawatan medis.
"Kemarin sore dicoba digeser kurang lebih sekitar 50 meter dari titik koordinat heli mendarat darurat tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (21/2).
Langkah ini dilakukan, lantaran titik awal helikopter mendarat darurat merupakan tebing terjal yang memiliki elevasi kemiringan hampir 45 derajat. Sehingga, tak memungkinkan untuk dilakukan perawatan di sana.
Selain itu, Tim Gabungan jalur darat juga masih mencari lokasi yang lebih landai untuk tempat helikopter penyelamat mendarat. Alasannya, tak hanya hanya kemiringan di lokasi kejadian yang menjadi kendala tapi juga vegetasi di perbukitan Kerinci.
Cerita Prajurit TNI yang Mengevakuasi Kapolda
Dalam video evakuasi yang beredar, Rusdi yang berada dalam tandu atau dragbar ditarik vertikal bersama seorang prajurit TNI. Awalnya mulus, begitu mendekat ke helikopter, mereka berputar-putar di udara. Namun, mereka akhirnya sampai ke dalam helikopter.
Adalah Kopda Ahmad dari Kopasgat TNI AU yang mendampingi Rudi saat evakuasi itu. Mereka ditarik dari titik koordinat helikopter rombongan Kapolda Jambi mendarat darurat.
"Kami diperintahkan oleh pimpinan TNI AU bersama kru heli dan anggota Kopasgat untuk mengevakuasi korban yang terutamanya ada Kapolda Jambi berada di sana," kata Ahmad kepada merdeka.com, Selasa (21/2) malam.
Menurut dia, evakuasi tidak mudah karena kawasan itu berupa lembah yang dipenuhi pepohonan tinggi. Cuaca pun tidak mendukung, berkabut disertai angin kencang.
"Tapi kami, Kopasgat beserta kru heli melaksanakan evakuasi di sana, karena ditakutkan bahwa kapolda sudah dua hari di dalam hutan belantara," jelasnya
Ahmad memaparkan, karena kondisi Rusdi yang mengalami patah tangan serta cedera di punggung, tim memberanikan diri untuk melakukan evakuasi hari itu juga. Sebelum gelap, mereka berupaya bisa masuk ke koordinat helikopter rombongan Kapolda Jambi mendarat darurat.
"Saya diperintahkan oleh komandan melaksanakan evakuasi, Alhamdulillah berjalan dengan lancar," ujar Ahmad.
(mdk/cob)