Fakta-Fakta Kejinya Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan
Seorang ayah bernama Usmanto alias Usman (43) tega menganiaya anak kandungnya sendiri Kurniawan (11) hingga tewas.
Polisi langsung menangkap Usman usai kejadian. Dia terancam Undang-Undang Perlindungan Anak.
- Fakta Baru Kasus Ibu Banting Anak hingga Tewas: Pelaku Tempramental dan Suka Berkata Kasar
- Anak Usia 9 Tahun Tewas Tenggelam di Waduk Tanah Merah Jakarta Utara
- Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan Terancam 15 Tahun Penjara
- Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Fakta-Fakta Kejinya Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan
Seorang ayah bernama Usmanto alias Usman (43) tega menganiaya anak kandungnya sendiri Kurniawan (11) hingga tewas di Jalan Muara Baru gang IV, Penjaringan, Jakarta Utara. Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023.
Polisi langsung menangkap Usman usai kejadian. Dia terancam Undang-Undang Perlindungan Anak.
"Kita kenakan undang-undang peradilan anak dan kita kenakan KUHP," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Kamis (14/12).
Berikut fakta-fakta Usman membanting anak kandungnya hingga tewas:
1. Banting Anak hingga Tewas di Tengah Keramaian
Aksi keji Usman membanting anaknya sendiri terjadi di tengah keramaian dan ditonton banyak orang.
Ibunda korban, Halimah (41) menceritakan, sebelum kejadian Kurniawan atau dikenal dengan Awan tengah asyik bermain sepeda di gang 4 Muara Baru.
Namun, tanpa sengaja korban menabrak anak kecil yang merupakan tetangganya sendiri.
"Anak saya kalau naik sepeda memang suka gitu (kenceng) karena dia hiperaktif," cerita Halimah kepada wartawan, Kamis (14/12)
Anak tetangga tersebut lantas mengadu kepada orang tuanya. Bahkan, orang tua anak tersebut sempat menegur Awan agar lebih berhati-hati lagi.
Teguran terhadap Awan dirasa kurang cukup. Tetangganya itu pun langsung mengadu ke Usman. Saat itu, pelaku tengah tidur siang dan merasa lapar.
Mulai dari sinilah insiden keji Usman terjadi. Usman yang dalam kondisi emosi langsung menganiaya anaknya dengan memukul hingga membanting.
"Pas mau diangkat lagi sudah keluar darah, sampai rumah ada darah dari hidung dan mulutnya,” tutur Halimah.
Awan hampir tak sadarkan diri usai dianiaya ayahnya. Dia langsung dibawa ke Rumah sakit terdekat. Nahas, nyawa Awan tidak tertolong lagi.
2. Ditangkap Polisi Usai Kejadian
Kapolsek Penjaringan, Kompol M Probandono Boby Danuardi mengatakan, pelaku telah ditangkap. Penangkapan dilakukan pada Rabu, 13 Desember 2023 usai anaknya meninggal dunia.
3. Pelaku Tempramen dan Pecandu Narkoba
Boby mengatakan, aksi keji pelaku dilakukan lantaran kejiwaannya yang cenderung mudah emosi. Ditambah juga pemakai narkoba.
"Bapaknya ini memang tempramen karena pencandu narkoba," ujar dia.
Polres Metro Jakarta Utara memeriksa urine Usman usai membunuh anaknya. Hasil tes urine menunjukkan, Usman negatif narkoba.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, hasil tes urine menjadi bukti kuat tindakan tersangka dilakukan secara sadar. Sehingga tersangka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
"Kita lakukan pemeriksaan laboratoris terhadap sample urine dan menunjukkan negatif, negatif narkoba, negatif obat-obatan berbahaya lainnya,"
kata Gidion, Kamis (14/12).
merdeka.com
4. Korban Bercita-cita Jadi Petugas Damkar
Sang Ibunda korban, Halimah (42) kini hanya dapat mengenang kehidupan anak ketiga itu dari empat bersaudara itu. Menurut Halimah, Awan terbilang rajin untuk membantu orang-orang sekitar.
"Jadi sehari-hari kalau ada kerja apa-apa dari sini, suka membantu, entah kayak kerjaan apa di warga sini. Walaupun dia anaknya badung, ringan tangan dalam hal yang baik, bantu warga sini," kata Halimah.
Tidak hanya di lingkungan sekitar, rupanya Awan dikenal oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Penjaringan, Jakarta Utara.
Kata Halimah, perkenalan Awan dengan petugas tim oranye bermula dari teman ayahnya yang merupakan petugas PPSU. Hanya bermodalkan keberanian untuk sekedar bercengkrama dengan orang lain, sosokya pun dikenang.
"Ada teman dari bapaknya itu yang dia kenal. Jadi dia berani ke situ. Pokoknya, kalau ada yang kenal dari keluarga dan bapaknya, ya memang berani saja," ucap Ibunda Awan.
Seorang petugas PPSU Kelurahan Penjaringan, Wanda menyebut teman kecilnya itu memang sering kali main ke kelurahan.
Hal yang menurut dia kenang ketika sedang berkumpul dengan para petugas PPSU, Awan insiatif membawakan air mineral.
"Bahkan waktu kita kumpul-kumpul dia beli air mineral buat kita. Itu pakai duit dia sendiri," ungkap Wanda.
Wanda menanyakan ke Awan masa depan nanti ingin jadi seperti apa. Awan menjawab ingin sering membantu orang lain.
"Cita-cita dia pengen jadi tugas damkar," tutup Wanda.