Fakta-fakta ratusan tahanan Rutan Sialang Bunguk kabur
Ratusan tahanan kabur lantaran tak tahan dengan perlakuan petugas yang diduga suka meminta pungutan liar. Terlebih kondisi Lapas yang kelebihan kapasitas dan tidak terjaminnya akses kesehatan.
Tidak kurang dari 250 tahanan Rutan Sialang Bunguk di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau kabur setelah bentrok dengan sipir, Jumat (5/5) sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka merusak pagar gerbang masuk Rutan dengan tiang jemuran, dan kabur ke luar secara bersamaan bahkan ada yang masih mengenakan sarung.
Mereka mengaku tak tahan dengan perlakuan petugas yang suka pungutan liar. Terlebih kondisi Rutan yang sudah kelebihan kapasitas, dan tidak terjaminnya kesehatan para penghuni.
"Dugaannya ada pungli, dan itu nanti akan kita selidiki. Saat ini kita fokus untuk melakukan pengamanan di lingkungan Rutan. Ada 200 Brimob, 100 personel Polresta Pekanbaru dibantu 100 personel dari TNI," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo.
Hingga malam kemarin, sudah 160 tahanan yang berhasil ditangkap kembali. Beberapa di antaranya ditangkap di permukiman penduduk, di semak belukar, serta di angkutan umum saat mau meninggalkan Kota Pekanbaru.
Berikut fakta-fakta kaburnya ratusan tahanan Rutan Sialang Bungkuk:
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sandera anak kecil
Saat bentrok terjadi di Rutan Sialang Bungkuk, beberapa tahanan sempat menyandera anak warga di dekat lokasi kejadian.
Namun hal itu tidak belangsung lama, puluhan personel TNI tiba di rutan itu untuk membantu pengamanan.
Mereka memprotes layanan di dalam rutan yang dianggap tak manusiawi. Alhasil, ratusan narapidana menjebol pintu masuk Rutan dan kabur berhamburan.
Lawan petugas dengan lemparan batu
Saat para tahanan kabur, sebagian masuk ke permukiman warga. Sementara sejumlah tahanan yang masih berada di dalam Rutan saling bentrok dan melempar batu ke luar dinding. Ratusan Brimob Polda Riau yang dikerahkan juga tak lepas dari lemparan batu.
"Lemparan batu sudah kondusif. Ada 2 SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brimob Polda Riau yang dikerahkan," ucap Guntur.
Tahanan yang bingung masuk warung
Beberapa tahanan yang kabur berusaha sembunyi ke permukiman hingga ke warung warga. Adapula menyandera serta merampas sepeda motor milik masyarakat. Selain itu, ada tahanan duduk di warung warga sambil bertanya jalan keluar dari Kota Pekanbaru.
"Tadi ada orang yang pakai baju tahanan, dia tanya jalan keluar dari Pekanbaru ini menuju luar kota. Wajahnya kayak kebingungan duduk di warung saya, lalu saya usir saja karena saya takut," ujar Siti, salah seorang pemilik warung tak jauh dari Rutan saat berbincang dengan merdeka.com.
Saat itu, lanjut Siti, tahanan tersebut memesan minuman namun tidak diberikan. Dia juga membawa sepotong kayu di tangannya. Siti khawatir karena tidak ada laki-laki di warungnya.
"Dia bilang orang baik-baik, tapi saya tak percaya karena pakai baju tahanan. Saat itu orang lagi salat Jumat dan kami belum tahu ada tahanan kabur," kata Siti.
Tak berapa lama, tahanan bertubuh kurus itu pergi meninggalkan warung Siti dengan berjalan kaki. Siti bernapas lega dan memberitahukan hal tersebut ke warga lainnya.
"Setelah salat Jumat baru kami tahu ada tahanan kabur. Tadi ada yang ditangkap warga sini, dua orang lalu diserahkan ke Rutan lagi," terangnya.
Ditangkap di sungai dan di angkutan umum
Petugas gabungan menangkap narapidana yang kabur di lokasi berbeda. Ada di semak-semak, permukiman warga, di pinggir sungai hingga di angkutan umum saat akan meninggalkan Kota Pekanbaru. Ada lima tahanan yang ditangkap di dalam angkutan umum.
"Alhamdulillah, kita berhasil tangkap lima orang tahanan Rutan Sialang Bungkuk yang kabur siang tadi. Rinciannya, di kecamatan Tambang satu orang dan di Kecamatan Koto Kampar ada empat orang," kata Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata.
Dijelaskan Edy, kelima tahanan itu ditangkap dalam operasi razia yang sengaja dilaksanakan pascabentrok di Rutan Sialang Bungkuk. Mereka kedapatan di dalam angkutan umum jenis L300 dengan tujuan Provinsi Sumatera Barat.
Kondisi di dalam Rutan kembali memanas
Hingga malam kemarin, Rutan Sialang Bungkuk belum kondusif. Ratusan tahanan kini kembali mengamuk dan berteriak di dalam Rutan.
Kejadian kaburnya 250 tahanan kabur dari Rutan, setelah bentrok dengan petugas sipir. Bahkan saat pukul 22.30 WIB, ratusan tahanan melempar batu dari dalam ke luar Rutan hingga mengenai aparat kepolisian. Sehingga 200 personel Brimob Polda Riau memasang perlengkapan berupa helm dan rompi antipeluru sebagai antisipasi.
Di dalam, para tahanan semakin beringas. Puluhan TNI awalnya berada di dalam Rutan ditarik keluar. Sebagian lainnya masih berjaga di dalam Rutan. Kepolisian juga mengepung gedung lapas untuk mengantisipasi upaya kabur para tahanan.
Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan, potensi kerusuhan kembali terjadi jika keinginan dan tuntutan para yang tahanan tidak dipenuhi.
"Kondisi sekarang masih berpotensi rusuh kembali jika keinginan mereka tidak dipenuhi," ujar Zulkarnain kepada merdeka.com.
Tuntutan para tahanan di antaranya meminta kepala Rutan dicopot dari jabatannya dan pungutan uang dibebankan kepada para tahanan dihapuskan.
Anggota Brimob dan Sabhara disiagakan di luar Rutan belum bisa masuk. Menurut Zulkarnain, ribuan tahanan di dalam rutan masih resisten terhadap keberadaan Polri di lokasi.
"Kondisi di dalam masih resisten, karena polisi yang menangkap mereka kembali. Jadi yang masuk ke dalam sekarang baru TNI," kata perwira tinggi jebolan Akademi Kepolisian tahun 1985 ini.
Â
(mdk/cob)