Fakta-Fakta TNI Gadungan Beraksi di Monas
TNI gadungan tersebut beraksi saat gladi upacara HUT TNI ke-79 pada Jumat (27/9).
Seorang pria nekat menyamar sebagai TNI Angkatan Laut (AL) di kawasan Monumen Nasional (Monas) saat gladi upacara HUT TNI ke-79 pada Jumat (27/9).
Setelah aksinya ketahuan, TNI gadungan tersebut diamankan oleh prajurit Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI yang saat itu sedang bertugas.
- Jelang HUT TNI Ke-79, Prajurit TNI AD Ini Mengaku Baru Pertama kali ke Jakarta dan Lihat Monas
- VIDEO: Perwira AL Gadungan Berbahasa Inggris di Monas, Ikut Gladi Upacara HUT ke-79 TNI
- Gagal Masuk TNI, Ini 5 Fakta Sosok Joni Ande Kala Bocah Viral Pemanjat Tiang Bendera saat HUT RI ke-73
- Cerita Penerjun Payung Hut ke-78 Bhayangkara, Tegang saat Mendarat di Hadapan Presiden
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku merupakan warga sipil bernama Jefri Ga Koro (23), berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jefri mengaku sebagai perwira rohani Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VII Kupang.
Jefri rupanya pernah melakukan penipuan di wilayah Lantamal VII Kupang pada Agustus 2024. Korban penipuan Jefri dikabarkan rugi puluhan juta rupiah. Korban telah melaporkan penipuan tersebut kepada Pomal Lantamal VII.
Berikut fakta-fakta TNI gadungan beraksi saat gladi upacara HUT TNI ke-79:
Sempat Ikut Seleksi PA PK TNI
Saat diamankan, pelaku mengaku dirinya sempat mengikuti seleksi Perwira Prajurit Karier (PA PK) TNI pada Oktober 2023 namun gagal. Dia kemudian membeli pakaian PDH TNI AL berpangkat Letda Sus di Pasar Turi, Surabaya senilai Rp500.000.
Pelaku nekat mengikuti rangkaian gladi HUT TNI ke-79 di Monas, dan membuat sebuah video perkenalan diri yang diselingi dengan Bahasa Inggris.
"Shalom, selamat siang. Izinkan saya memperkenalkan. Nama saya pendeta Letda Jefri Ga Koro, sarjana teologi dengan NRP 220601, saya dari Kodiklatal," kata Jefri dikutip dari unggahan akun instagram NTT Update, Senin (30/9).
Pelaku yang saat itu hendak bergabung dalam barisan gladi HUT TNI ke-79 akhirnya diamankan oleh Kasatgakkum Puspom TNI Letkol Pom Mansur di pintu timur Monas.
Dari penangkapan tersebut, pihak TNI menyita beberapa barang bukti berupa KTP, kartu BPJS, ATM Mandiri, ATM BRI, buku tabungan BRI, 1 botol miras moke, pengisi daya ponsel, 1 botol minyak kayu putih, 1 botol braso, dan sebuah foto berukuran 4x6 background merah.
Sering Lakukan Penipuan
Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal) Lantamal VII Kupang Letkol Laut (PM), Catur Dano Wibowo menyebut, pelaku membeli pakaian TNI untuk melakukan penipuan hingga puluhan juta rupiah terhadap warga NTT yang hendak mendaftar TNI AL dengan modus menjanjikan kelulusan.
"Penipuan pelaku dilakukan sekitar Agustus 2024 lalu," ujar catur dalam keterangannya, Senin (30/9).
Dia juga mengimbau agar masyarakat NTT tidak mudah percaya dengan segala bentuk penawaran yang menjanjikan kelulusan saat mengikuti seleksi TNI AL.
"Kami mengimbau kepada pemuda pemudi NTT yang ingin mendaftar TNI AL jangan mempercayai jika ada oknum-oknum, baik itu anggota sendiri maupun pihak luar yang menjanjikan kelulusan, karena Lantamal benar-benar melaksanakan tes masuk sesuai dengan ketentuan dan hasil tes dari calon," jelas Catur.
Pelaku Pindah-Pindah Tempat
Pelaku rupanya sering pindah-pindah tempat tinggal. Setelah menipu korban pada Agustus lalu, pelaku sempat diburu Lantamal VII Kupang.
Saat itu, Lantamal VII Kupang terus melakukan pendalaman dan mengejar pelaku dengan mendatangi rumah kerabat pelaku serta tempat-tempat yang sering didatangi pelaku.
Namun, pelaku kerap berpindah-pindah tempat mulai dari Bali, Surabaya, Malang, hingga akhirnya berhasil ditangkap di Jakarta.
Pihak Lantamal VII Kupang hingga saat ini masih terus melakukan pendalam sebab tidak menutup kemungkinan masih ada korban penipuan lainnya yang belum melapor.
Reporter Magang: Maria Hermina Kristin