Fakta mahasiswa terpengaruh video porno cabuli 8 bocah
Kurangnya kontrol dari pemerintah terhadap situs porno jadi faktor utama sering terjadinya tindak asusila di tanah air.
Kemajuan teknologi yang begitu pesat memudahkan seseorang untuk mengakses segala sesuatu untuk mencari informasi. Internet menjadi salah satu bentuk kemajuan teknologi saat ini yang seakan membuka gerbang dunia hanya dalam kurun waktu yang sangat singkat.
Tetapi, kebebasan mengakses internet sepertinya menjadi boomerang tersendiri bagi bangsa ini. Internet kerap dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk hal negatif. Video porno yang tersebar dan masih sedikit kontrol dari pemerintah menjadi faktor utama sering terjadinya tindak asusila di tanah air.
Di Surabaya contohnya, pria berumur (20) ini tega cabuli 8 anak di lingkungan rumahnya karena pengaruh dunia maya. Bagaimana aksinya? Berikut kisahnya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Kapan perubahan dalam interaksi seksual menjadi tanda selingkuh? Perubahan dalam interaksi seksual, baik berupa penurunan maupun peningkatan yang tidak biasa, dapat menjadi indikasi adanya perselingkuhan dalam sebuah hubungan. Apabila pasangan tiba-tiba menunjukkan kurangnya minat atau sebaliknya, menunjukkan gairah yang berlebihan, ini bisa menjadi petunjuk adanya orang ketiga.
Pelaku hanya kuliah selama 1 tahun dan tak lulus
Pelaku yang diketahui bernama Adam Rizky (20), warga Jalan Jepara Surabaya, Jawa Timur terpaksa harus berurusan dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya. Dia ditahan akibat tindakan tidak senonohnya yang dilakukan pada beberapa anak di lingkungan sekitar rumahnya.
Diketahui, pria yang terbilang masih sangat muda ini belum lulus kuliah dan hanya sempat menginjak bangku perkuliahan selama setahun di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya jurusan informatika.
Adam Rizky penggila video porno
Banyaknya situs porno yang tersebar di dunia maya sepertinya menjadi hal yang menarik bagi Adam. Dia serasa memiliki dunia baru dengan keberadaan situs terlarang tersebut.
Fantasinya terus bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan pria yang tidak lulus dari kuliahnya ini sangat gemar mengunduh dan mengoleksi video mesum.
Karena terpengaruh vidoe porno, Adam cabuli 8 anak
Berawal dari kegemarannya mengunduh dan menikmati video porno, Adam dengan tega melampiaskan nafsu birahinya tersebut kepada anak-anak yang berada di lingkungan rumahnya. Bejatnya, Adam tidak hanya melakukan perbuatan hina tersebut ke satu anak, melainkan dilampiaskan ke delapan bocah yang masih di bawah umur.
"Karena suka melihat video porno itu, dia melampiaskan perbuatan cabulnya itu pada anak-anak di bawah umur. Dia (tersangka) mengaku terinspirasi oleh film porno itu. Sudah ada delapan anak yang menjadi korbannya," kata Kanit PPA Polrestabes Surabaya Suratmi, Senin (1/9).
Pelaku cabuli bocah, saat beli kue dirumahnya
Pria yang tinggal di jalan Jepara Surabaya Jawa Timur ini dalam kesehariannya menjaga toko kue milik orangtuanya. Dalam melancarkan aksinya itu, Adam melakukan modus yang dilakukan Adam ini terbilang sangat cerdik. Dia melakukan aksinya saat sang korban membeli kue di rumah pelaku.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu orang tua korban saat melaporkan persitiwa ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.
Adam ditangkap dan dijerat 15 tahun kurungan
Penangkapan pelaku bermula dari laporan orangtua salah satu korban, berinisial RV. Sebelum melapor ke polisi, orangtua korban kerap mendapati anaknya mengeluh sakit pada alat vitalnya. berdasarkan laporan tersebut, pelaku langsung ditangkap dan diciduk ke kantor polisi.
"Dan atas laporan orang tua korban itulah kami melakukan penangkapan tersangka," kata Suratmi.
Atas perbuatannya itu, Adam akan dijerat Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2012, tentang perlindungan anak. "Ancaman hukuman minimal tiga tahun dan paling lama 15 tahun kurungan," tegas dia.