Faktor cuaca, ribuan tanaman cabai Lapas Makassar gagal panen
Faktor cuaca, ribuan tanaman cabai Lapas Makassar gagal panen. Ribuan pohon cabai yang ditanam di atas lahan kurang lebih seluas satu hektare kerdil. Buah cabainya juga mengecil dan rata-rata berwarna kecoklatan.
Awal Oktober 2016 lalu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly panen raya di lahan cabai yang dikelola warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Makassar di Sultan Alauddin, Makassar. Buah cabainya merah menggiurkan dan melimpah. Namun lahan cabai tersebut kini merana.
Ribuan pohon cabai yang ditanam di atas lahan kurang lebih seluas satu hektare itu terlihat kerdil. Buah cabainya juga mengecil dan rata-rata berwarna kecoklatan. Yang tadinya produksi setiap musim panen hampir mencapai satu ton yang pasarannya hingga ke daerah Kalimantan, kini produksinya sudah tidak sampai setengah ton.
Saidul Bahri, kepala seksi sarana kerja Lapas Klas I Makassar yang ditemui menjelaskan, cabai tersebut ditanam sejak April 2016 dan terakhir panen awal November lalu. Setelah itu produksi terus menurun karena pohon-pohon cabai sudah tidak sehat akibat faktor cuaca yang tidak menentu.
"Karena cuaca tidak menentu, sedikit-sedikit hujan lalu panas lagi sehingga pohon-pohon cabai mengerdil. Dan buah yang tertinggal juga berulat. Dulu kita jual Rp 15 ribu per kilogram, Rp 20 ribu dan mentok di harga Rp 30 ribu per kilogram," tutur Saidul Bahri, Senin (9/1).
Lebih jauh dijelaskan, produksi cabai yang dikerjakan delapan warga binaan Lapas Klas I Makassar yang lahannya di samping bangunan Lapas ini tidak serempak. Ada yang cepat matang ada yang tidak. Saat matang juga dan waktunya dipanen, kerap terkendala tenaga pemetik cabai.
"Pekerja tetapnya itu ada delapan orang warga binaan. Jika tiba waktu panen, kita terkendala tenaga pemetik. 12 orang warga binaan khusus untuk memetik sangat kurang sehingga ada saja cabai yang tinggal membusuk. Kurangnya tenaga pemetik ini karena warga binaan yang sudah kategori asimilasi atau keluar itu sangat terbatas. Selanjutnya, masuk musim hujan sehingga produksi pun kian menurun," urai Saidul Bahri seraya menambahkan pihaknya tetap optimis cabai ini kembali tumbuh subur seperti sedia kala setelah cuaca tidak menentu ini berakhir.