Fenomena Bediding Bikin Bali Lebih Dingin dari Biasanya Saat Kemarau, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Fenomena bediding membuat suhu udara di Bali akan turun dari suhu maksimumnya dan secara umum hingga 28-30 derajat celsius.
Fenomena ini diperkirakan melanda Bali pada Juni mendatang.
- Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Bali terjadi 13-15 Oktober 2024, Catat Jam dan Wilayahnya
- Kenapa Suhu Udara Sekarang Dingin? Ini Fenomena yang Menyebabkannya
- Fenomena Air Pasang di Pantai Bali Hingga Meluber ke Jalan, Ini Penjelasan BMKG
- Mengapa Mimpi Buruk Muncul saat Demam Tinggi? Ini Penjelasan Pakar
Fenomena Bediding Bikin Bali Lebih Dingin dari Biasanya Saat Kemarau, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Fenomena alam yang dikenal sebagai Bediding akan melanda Pulau Bali. Kemunculan fenomena ini biasanya akan membuat suhu di Bali lebih dingin dari biasanya kendati Pulau Dewata memasuki musim kemarau.
Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, I Gusti Ayu Putu Putri Asti Duari, mengatakan fenomena bediding membuat suhu udara di Bali akan turun dari suhu maksimumnya dan secara umum hingga 28-30 derajat celsius.
"Itu seperti fenomena alam, suhu udara yang ada di wilayah terdampak itu menjadi terasa lebih dingin dibandingkan biasanya," kata Putu, saat dihubungi Rabu (8/5).
Fenomena bediding atau suhu dingin itu memang terjadi di musim kemarau. Wilayah Indonesia bagian selatan yang nantinya paling terasa termasuk di Pulau Bali.
"Karena ada aliran udara dari wilayah Australia mengalami musim dingin, itu mengalir atau melewati Indonesia," imbuhnya.
Penyebab fenomena bediding karena pergerakan angin muson timur yang menggiring massa udara dingin dari Australia ke wilayah Indonesia.
"Kita mengenal muson barat dan muson timur, di sekitaran Bulan April sampai Oktober itu kan sedang terjadi musim muson timur dari arah timur. Asalnya dari Benua Australia menunju ke Benua Asia," ujarnya.
"Ketika di musim kemarau itu, aliran dari Australia yang pada saat itu musim dingin, dia menuju ke Asia dan akan melewati wilayah Indonesia, yang dari Selatan jaraknya paling dekat yang bisa dibilang itu akan terdampak jadi suhu dingin, yang akan dibawa oleh angin itu," lanjutnya.
Saat ini suhu udara maksimum di wilayah Denpasar dan sekitarnya masih di angka 32 dan 34 derajat celcius dan itu terjadi di sekitaran pukul 11.00 WITA dan 14.00 WITA.
Namun pada Juni nantinya, udara di Bali akan terasa dingin dengan kisaran suhu mencapai 28 hingga 30 derajat celcius. Dan khusus wilayah Kabupaten Karangasem bisa mencapai suhu minimum 20 hingga 22 derajat celcius.
"Biasanya mulai Bulan Juli akan terasa lebih dingin lagi kalau dari data tahun lalu 28 dan sampai 30 derajat celcius itu suhu maksimum hariannya. Secara data yang tercatat itu, secara umum wilayah Bali jadi lebih dingin terutama di Bulan Juni, Juli dan Agustus dan mulai menghangat lagi di September," ujarnya.
"Kalau suhu minimum 20 dan 22 derajat celcius untuk di wilayah Karangasem itu bisa. Biasanya di Bulan Juni mulai menurun terus nanti puncaknya Juli dan Agustus nanti. Kalau saat ini belum, kalau sekarang di Denpasar masih 33 derajat celcius dan wilayah Kuta 32 derajat celcius cuman nanti perlahan-lahan akan ke sana juga," ujarnya.
Fenomena bediding bukan kali ini saja terjadi karena sudah setiap tahunnya berulang.
"Kalau berbahaya tidak, tapi lebih ke kita saja menjaga daya tahan tubuh yang mulai dingin apalagi untuk daerah pegunungan," ujarnya.