Festival Sriwijaya Bakal Dipenuhi Beragam Warna Budaya
Festival Sriwijaya merupakan satu di antara festival terbesar yang dilaksanakan di Indonesia. Kegiatan ini akan mempergelarkan berbagai macam kebudayaan bertaraf nasional dan internasional yang pasti wah.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan akan kembali menggelar Festival Sriwijaya. Rencananya, kegiatan dipusatkan di area Benteng Kuto Besak, Palembang, 16-23 Juni mendatang. Event ini akan menjadi atraksi yang meriah setelah Lebaran. Karena, menghadirkan beragam budaya.
Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Festival Sriwijaya merupakan satu di antara festival terbesar yang dilaksanakan di Indonesia. Kegiatan ini akan mempergelarkan berbagai macam kebudayaan bertaraf nasional dan internasional yang pasti wah.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
"Memasuki pelaksanaannya yang ke-28, Festival Sriwijaya akan didukung oleh seluruh kabupaten/ kota se-Sumatera Selatan. Semua akan ambil bagian dalam gelaran budaya dalam bentuk tarian, drama musikal, lagu daerah, dan lain-lain," ujarnya, Selasa (4/5).
Menurut Rizki, panitia bahkan mengundang beberapa provinsi lain dan perwakilan negara. Karena itu, ia yakin Festival Sriwijaya 2019 bakal berlangsung lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia berharap kunjungan wisatawan pun dapat terdongkrak oleh event ini.
Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung menambahkan, Festival Sriwijaya sarat dengan nuansa sejarah. Namun demikian, setiap pertunjukan yang ditampilkan bakal dikemas lebih artistik dan menarik. Tentu saja memperhitungkan faktor hiburan sehingga pengunjung tidak merasa bosan.
"Festival Sriwijaya akan mengingatkan masyarakat dan mengenalkan pada pengunjung bahwa dahulu di Sumatera Selatan terdapat kerajaan besar yang pernah berjaya pada masanya. Yaitu kerajaan Sriwijaya," jelasnya.
Terlepas dari event tersebut, Sumatera Selatan nyatanya memiliki destinasi-destinasi yang layak dikunjungi. Selain Benteng Kuto Besak yang dijadikan lokasi Festival Sriwijaya, Sumsel juga memiliki destinasi religi Museum Alquran Al Akbar raksasa. Ada pula Jembatan Merah, Jakabaring Sport City, dan lain-lain.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, ada banyak warna budaya yang bakal ditampilkan dalam perhelatan Festival Sriwijaya. Event ini juga akan mengeksplorasi berbagai sisi kegiatan melalui Forum Group Discussion (FGD).
"Dengan karakternya, festival ini akan menaikan branding dan kunjungan wisatawan ke Sumatera Selatan. Selain atraksi dan amenitas, Sumsel juga didukung dengan aksesibilitas yang sangat baik," kata mantan Dirut Telkom tersebut.
Menteri Pariwisata Asia Afrika terbaik ini menuturkan, khusus acara FGD akan digelar dengan beberapa tema. Antara lain ‘Strategi Pemasaran Karya Seni’, ‘Teater Tradisi’, serta 'Manajemen Seni dan Sanggar'.
(mdk/hhw)