Fidelis obati istri dengan ganja, BNN sebut 'Jangan jadi pembenaran'
Fidelis obati istri dengan ganja, BNN sebut 'jangan jadi pembenaran'. Kepala BNN Budi Waseso tidak ingin penggunaan esktrak ganja untuk pengobatan dijadikan alibi sekelompok orang untuk melegalkan ganja.
Fidelis Ari, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena menanam ganja di halaman rumah. Fidelis menanam ganja untuk mengobati istrinya, Yeni Riawati (39) yang menderita penyakit sumsum tulang belakang atau yang biasa dikenal Syringomyelia.
Apapun alasannya, Kepala BNN Budi Waseso menegaskan penanaman ganja tetap melanggar hukum. "Tetap saja itu kan sudah ada rencana ya. Kan ada larangan menanam ganja, ada larangan," kata Budi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/3).
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
Penggunaan ekstrak ganja untuk penyembuhan penyakit Yeni dinilai belum terbukti secara medis. Budi Waseso tidak ingin penggunaan esktrak ganja untuk pengobatan dijadikan alibi untuk melegalkan ganja.
"Itu kan katanya. Penelitian secara medisnya kan belum ya. Itu jangan alat pembenaran sehingga ada keinginan beberapa kelompok masyarakat atau LSM agar ganja dibebaskan. Salah satunya caranya itu seolah untuk pengobatan. Buktinya apa?," terangnya.
Mantan Kabareskrim ini menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk meneliti manfaat ekstrak ganja dalam dunia medis.
"Ya itu kan katanya. Ini kan sedang diteliti. Yang neliti dari seluruh kementerian terkait ya. Menkes juga akan meneliti itu," tegas Budi.
Fidelis ditangkap karena melanggar pasal 111 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup. Dalam Pasal 111 disebutkan setiap orang yang menyimpan atau menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman yang jumlahnya lebih dari 39 pohon bisa dijerat dengan hukuman maksimal seumur hidup.
Budi menilai hukuman seumur hidup wajar dijatuhkan ke Fidelis. Sebagai PNS, Fidelis dianggap telah melakukan pengkhianatan terhadap negara dan bangsa.
"Dia PNS aparatur negara kalau melakukan itu pengkhianatan terhadap negara. Dia ikut serta menghancurkan negara harus hukumannya berat," ucapnya.
Untuk diketahui, Yeni Riawati (39) menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Mth Jaman Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, 25 Maret 2017 lalu. Kisahnya menjadi viral, lantaran dia menghembuskan napas terakhirnya gara-gara tidak lagi diobati ekstrak tanaman ganja, yang ditanam suaminya, Fidelis Ari.
Fidelis meringkuk di sel, setelah ditangkap BNN Kabupaten Sanggau, 19 Februari 2017 lalu. Sejak Fidelis ditangkap BNN lantaran menanam ganja di halaman rumah, kondisi istrinya, Yeni yang menderita sakit sumsum tulang belakang, jadi tidak karuan. Kondisinya kian parah, lantaran ganja yang ditanam suaminya untuk mengobati penyakitnya, disita BNN sebagai barang bukti.
Keluarga Fidelis Ari, tidak tinggal diam, berupaya mencari pengobatan ke sana kemari, agar Yeni bisa bertahan hidup. Bahkan, hingga pengobatan alternatif tidak bisa mengobati penyakit Yeni saat itu, yang nyaris mengalami lumpuh total.
Cerita memakai ganja untuk obat berawal dari Fidelis membaca dari berbagai referensi, penyakit yang diderita Yeni, disebut Syringomyelia, dimana pengobatannya mesti menggunakan ekstrak ganja. Hasilnya, kondisi Yeni terlihat membaik hingga suaminya berinisiatif menanam tanaman ganja di halaman rumah.
"Dari susah tidur, jadi nyenyak tidurnya. Dari susah makan, jadi lahap makannya. Dari tidak bisa bicara, jadi bisa bicara. Jadi sudah ada tanda-tanda kesembuhan," ujar Yohana, kakak Fidelis Ari, kepada wartawan, semasa Yeni masih hidup.
Namun demikian, nasib berkata lain. Fidelis, suami Yeni, terendus BNN Kabupaten Sanggau. BNN menangkap Fidelis, yang bekerja sebagai pegawai kantor Kesbangpol Linmas Kabupaten Sanggau. Dia ditangkap bersama 2 orang kerabat lainnya, Minggu (19/2) lalu.
Saat itu, petugas BNN menyita 39 tanaman ganja yang ditanam Fidelis bersama 2 kerabatnya, untuk mengobati penyakit. Namun demikian, BNN bergeming. Meski Fidelis memastikan ganja tidak dia jual, melainkan untuk pengobatan istrinya, BNN tetap menahannya. Praktis, Yeni pun tidak lagi menjalani pengobatan dan meninggal.
Baca juga:
Kisah Fidelis Ari tanam ganja buat pengobatan istri berujung bui