Gafatar sempat disambut positif di Subang, sering libatkan TNI/Polri
Gafatar Subang sempat berpindah pindah tempat dengan menyewa rumah warga.
Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sempat eksis dan besar di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Keberadaan Gafatar di Subang sudah sejak 2011.
Kasi Kesbangpolinmas Kabupaten Subang, Nur Hidayat Abdillah. Gafatar Subang juga resmi terdaftar di kantor tersebut. "Keberadaannya telah terdaftar sejak bulan oktober 2011, atas nama Gafatar," kata Abdillah. Selasa (19/1).
-
Apa yang terjadi di Ganting, Sumatera Barat? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Apa yang terkenal dari Koto Gadang, Sumatera Barat? Koto Gadang merupakan sebuah nagari atau desa di Kabupaten Agam yang terkenal dengan kerajinan peraknya.
-
Kapan pergerakan tanah di Desa Sukamulya, Garut terjadi? Maska mengatakan bahwa pergerakan tanah sudah terjadi sejak Maret 2024 lalu.
Abdillah menuturkan, Gafatar sempat mendapatkan sambutan positif di masyarakat. Apalagi mereka hadir dengan melakukan beragam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti donor darah.
"Dalam setiap kegiatannya mereka juga melibatkan unsur TNI dan Polri, serta pemerintah daerah setempat," ujar Abdillah.
Gafatar Subang sempat berpindah pindah tempat dengan menyewa rumah warga seperti di wilayah Desa Gunung Sembung, Kecamatan Pagaden, Subang. "Dari informasi yang kami dapat, saat ini sekretariat Gafatar di situ sekarang sudah kosong," imbuh Abdillah.
Terkait adanya penyebaran paham yang diduga menyimpang, Kesbangpolinmas Subang berharap masyarakat dapat lebih mewaspadai pergerakan Gafatar. Apalagi banyak warga yang diduga ikut dalam organisasi itu.