Gagal tagih utang buat modal nikah, Tunas pukul Mariani sampai tewas
Tunas Pardomuan Ritonga tak dapat menahan emosinya saat menagih utang kepada temannya, Mariani (30). Tunas menagih uang hasil bekerja di kebun karet kepada Mariani untuk biaya nikah dengan seorang janda anak dua bernama Suhaima.
Tunas Pardomuan Ritonga tak dapat menahan emosinya saat menagih utang kepada temannya, Mariani (30). Tunas menagih uang hasil bekerja di kebun karet kepada Mariani untuk biaya nikah dengan seorang janda anak dua bernama Suhaima.
"Awalnya pelaku menanyakan apakah korban mendapat uang kutipan dari hasil menderen kebun. Mariani menjawab, tidak ada dan pelaku merasa kesal karena uang yang dipinjam Mariani tidak dapat dikembalikan," ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto kepada merdeka.com, Sabtu (3/11).
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
Pertemuan pelaku dan korban itu pada Sabtu (6/10) sekitar pukul 20.30 WIB. Pelaku dan korban janji bertemu di Kaplingan. Keduanya terlibat mengobrol pembahasan uang yang menjadi hak pelaku namun tidak dibayarkan korban.
Padahal uang itu rencananya akan dijadikan Tunas untuk modal untuk menikah. Namun jawaban Mariani membuat pelaku kesal lalu memukulnya dengan kayu sehingga korban menangis.
"Kemudian korban dan tersangka pergi meninggalkan lokasi secara bersama-sama. Pelaku sempat meminta maaf karena telah memukul korban," katanya.
Dalam perjalanan Tunas dan korban kembali berkelahi mulut. Karena tak kuasa menahan emosi, pelaku kembali mengambil kayu di pinggir jalan dan memukul korban hingga terkapar.
Setelah pelaku mengecek, ternyata korban tewas akibat pukulan keras di kepala tersebut. Sadar akan hal itu, pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan membuang tubuh korban di semak belukar.
"Pelaku menutup jasad korban dengan pelepah-pelepah sawit, kemudian kabur. Ketika ditemukan warga, kondisi korban sudah membusuk dan sudah hampir menjadi tengkorak," kata Sigit.
Temuan itu langsung dilaporkan ke polisi. Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui bahwa mayat yang ditemukan tersebut adalah korban pembunuhan.
Lalu personel Polres Rokan Hilir yang dipimpin KBO Reskrim Iptu Amru Abdullah mendeteksi keberadaan Tunas di Jambi. Polisi pun berangkat menuju Provinsi Jambi, melidik keberadaan Tunas pada Rabu (31/10).
"Setelah ditemukan posisi pelaku, petugas mengetahui bahwa pelaku baru saja menikah dan berdomisili di Jalan Semeru Unit 8, Kecamatan Rimbo Ulu, Kelurahan Suka Damai, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi," jelasnya.
"Akhirnya petugas melakukan penggrebekan di rumah Tunas. Setelah dilakukan interogasi terhadap pelaku, dia mengakui perbuatannya," pungkas Sigit.
Tunas terpaksa meninggalkan istri yang baru dinikahinya itu di Jambi. Kini Tunas meringkuk di balik jeruji sel Polres Rokan Hilir untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca juga:
Kisah perawat pembunuh seratus pasien di Jerman
Polisi kantongi identitas pelaku penembakan di jalan STPI Curug
Sebelum tewas, korban perampokan di Malang sempat teriak minta tolong
Mawar ditemukan tewas dengan luka gorok
Ingin anak laki-laki, pria China coba bunuh bayi perempuan baru dilahirkan istrinya
Terungkap fakta baru motif suami tembak kepala istri dan dua anak