Gara-Gara 'Janda', 3 Remaja di Medan Disergap Warga
Aksi ketiga remaja ini dipergoki petugas ronda yang sejak awal curiga melihat gerak-geriknya. Mereka dipantau sejak masuk ke dalam gang, membawa goni semen.
Tiga remaja di Medan disergap warga di Medan. Ketiganya, MR (17), FS (16) dan R (15) merupakan warga Jalan Brigjen Katamso Gang Merdeka, Medan Maimun.
Mereka ditangkap karena tepergok sedang mencuri janda bolong, tanaman yang sedang dibanderol harga selangit tersebut.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
Berdasarkan informasi dihimpun, pencurian janda bolong terjadi di Jalan Halat Gang Cempaka I, Kota Matsum 4, Medan Area, Medan, Kamis (17/12) sekitar pukul 04.00 Wib. Ketiga remaja laki-laki yang tertangkap tangan mencuri janda bolong yakni: MR (17), FS (16) dan R (15), warga Jalan Brigjen Katamso Gang Merdeka, Medan Maimun.
Aksi ketiga remaja ini dipergoki petugas ronda yang sejak awal curiga melihat gerak-geriknya. Mereka dipantau sejak masuk ke dalam gang, membawa goni semen.
Di salah satu rumah warga, ketiganya memanjat pagar dan mengambil sandal dari teras. "Nggak berapa lama, mereka mencabut bunga dari pot. Saat dicabut dan hendak membawanya kabur, kami teriaki maling," ucap Ray, seorang warga.
Ketiganya langsung diamankan dan ditanyai warga. MR mengaku sudah dua kali mencuri bunga, sedangkan FS dan R hanya ikut-ikutan.
Ray mengatakan, warga sebenarnya sudah geram melihat ketiga pelaku. Namun karena ketiganya masih anak-anak, mereka tidak tega menghakiminya. Kepala lingkungan (Kepling) setempat pun dipanggil.
Kepling lalu menghubungi Polsek Medan Area. Namun, pemilik bunga tak mau memperpanjang masalah ini. "Ketiganya diperkenankan pulang setelah keluarga mereka datang dan meminta maaf," jelas Ray.
(mdk/rhm)