Gara-Gara Lihat Film Dewasa di Handphone, Tiga Bocah di Makassar Mesum di Perkuburan
Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Makassar turun tangan menangani masalah ini.
Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Makassar turun tangan menangani masalah ini.
- Diduga Jadi Praktik Perdukunan, Puluhan Makam Keramat Palsu di Sukabumi Dibongkar Warga
- Begal HP Sepasang Kekasih di Warteg Jelambar Akhirnya Diciduk
- Tolak Kerjakan Tugas Temannya, Siswa SMP di Batu Malang Ini Malah Dikeroyok Hingga Tewas
- Viral Perempuan Tak Terima Mobilnya Digembok Dishub di Makassar, Ujungnya Tilang dan Minta Maaf
Gara-Gara Lihat Film Dewasa di Handphone, Tiga Bocah di Makassar Mesum di Perkuburan
Sebuah video beredar di media sosial yang menunjukkan tiga bocah melakukan tindakan tidak senonoh di salah satu kuburan di Kota Makassar.
Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Makassar turun tangan menangani masalah ini.
Ketua Rukun Tetangga setempat, QD membenarkan ketiga bocah dalam video tersebut merupakan warganya. QD bahkan mengungkapkan sosok dua bocah perempuan dalam video belum sekolah.
"Perempuan ini belum sekolah, baru laki-lakinya tapi berhenti karena keterbelakangan mental. Makanya diberhentikan (sekolahnya) sama orangtuanya kasihan," ujar QD kepada wartawan, Jumat (26/4).
QD mengungkapkan kejadian dalam video yang beredar tersebut di sebuah pekuburan umum pada pukul 10.00 Wita, Kamis (25/4) kemarin. QD mengaku sudah menemui keluarga ketiga bocah tersebut.
QD menjelaskan tindakan mesum terjadi akibat dua bocah perempuan usai menonton film di handphone. QD menyebut bocah laki-laki tersebut datang ke kuburan karena diajak dua bocah perempuan tersebut.
"Jadi saya tanya si laki-laki, siapa yang suruh ko? Na (dia) bilang si perempuan. Karena melihat di handphone. Jadi laki-lakinya yang diajak," ujar QD.
QD mengungkapkan dua bocah perempuan dalam video tersebut masih berusia tujuh tahun. Sementara, bocah laki-laki berusia sembilan tahun.
"Penanganannya, sudah dipertemukan di kelurahan. Hasilnya, kita sharing sama si anak agar berbicara, karena namanya anak-anak pasti jujur. Entah karena pengakuannya cuma lihat di handphone," kata QD.
Sementara Kepala UPTD PPA Kota Makassar Muslimin Hasbullah mengaku masih mendalami perilaku bocah dalam video tersebut hingga berbuat tidak senonoh di kuburan. Muslimin menyebut saat ini pihaknya masih melakukan asessment terhadap ketiga bocah tersebut.
"Kita mau dalami pemicu yang membuat anak-anak kita bertindak atau berbuat seperti itu. Setelah kita melakukan assessment sementara, saya kira ini sangat terkait dalam ruang lingkup keluarga, kepedulian lingkungan, apalagi anak ini tidak sekolah," tutur Muslimin.
Ketiga Bocah Belum Sekolah
Selain belum mengeyam bangku sekolah, ketiga bocah tersebut belum diikutkan terkait kegiatan keagamaan.
"Saya kira banyak faktor yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak ini. Hasil assessment, pengakuan sementaranya karena pengaruh. Tapi kita akan lebih dalami," kata Muslimin.
Meski demikian, Muslimin mengaku masih belum dibutuhkan konseling untuk ketiga bocah tersebut. Muslimin menduga tindakan tak senonoh ketiga bocah tersebut akibat kurangnya pengawasan dan pengasuhan dari orang tua.
"Kalau dilihat dari data sementara, ini belum dikonseling oleh konselor. Tetapi kita sudah temukan ini anak mengalami pengasuhan yang tidak sehat atau tidak baik," pungkas Muslimin.