Geledah Rumah Terduga Teroris di Kabupaten Bandung, Densus 88 Sita Sejumlah Barang Bukti

Sejumlah petugas Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah itu pada Senin (14/8) sore.

Prosesnya penggeledahan berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Petugas dilaporkan membawa sejumlah barang dari rumah itu.

Idris, Ketua RT setempat, mengatakan, petugas datang pada sore hari didampingi beberapa orang dari unsur RW dan tokoh masyarakat. Beberapa barang di dalam rumah dibawa petugas. Namun ia mengaku tidak terlalu jelas melihatnya.

"Ada sebagian barang bukti yang dibawa oleh kepolisian sama petugas. Saya juga di sana sudah ada saksi. Barang bukti tadi saya lihat sepintas dimasukkan ke plastik putih ada yang saya lihat sendiri seperti tabung gas yang untuk pengisian bedil angin (senapan angin) gitu,"

Idris, Ketua RT.

"Kurang jelas (apa saja yang dibawa) karena dibungkus pakai plastik putih. Ada yang dibungkus plastik hitam," sambungnya.

Rumah yang digeledah diduga milik orang tua DE. Menurut Idris, DE jarang berada di lingkungan rumah karena pekerjaannya sebagai karyawan salah satu perusahaan BUMN. Namun, orang tuanya berhubungan baik dengan para tetangga.

Rumah tersebut ditempati ibu dan kakak DE. Sedangkan DE sendiri tinggal di Bekasi setelah menikah.

"Jarang tinggal di lingkungan BSI, di RT 2 jarang, banyaknya (kerja) di luar. Macam macam, kerjanya, jadi yang saya tahu itu terakhir kerja di PT Ceres terus keluar pindah lagi ke Kereta Api. Dari situ tahunya sampai situ aja, dari situ saya tidak tahu," ucap dia. "Iya kurang sosialisasi, agak pendiam. Orangnya simpel, baik, tapi yang saya tahu dia gak gaul," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 menggelar operasi senyap di Harapan Jaya, Bekasi. Mereka menangkap seorang terduga teroris yang diketahui merupakan pegawai salah satu BUMN.

"Tersangka DE, karyawan KAI. Karyawan BUMN," kata Kabag Ops Densus 88, Kombes Aswin Siregar.